Jakarta, Gatra.com - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menyampaikan penerbangan dari dan ke Yogyakarta serta daerah Jawa Tengah lainnya beroperasi normal pasca erupsi Gunung Merapi pada Kamis (13/1).
Informasi yang didapat dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), erupsi merapi terekam di seismogram dengan amplitude 75 mm dan durasi 150 detik bahwa tinggi kolom erupsi sekitar 2.000 meter dengan arah angin ke Barat Laut.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Novie Riyanto R mengatakan, penerbangan masih berjalan normal dan pihaknya akan terus melakukan pemantauan. Selain itu, dia mengaku akan terus bekerjasama dengan seluruh stakeholder penerbangan termasuk dengan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geologi (PVMBG) dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofosika (BMKG).
"Kami telah memiliki sistem Pemantauan yaitu Integrated Webbased Aeronautical Information System Handling (I-Wish) adalah suatu media koordinasi dengan stakeholder terkait, sistem ini juga merupakan sarana koordinasi bersama dalam pengambilan keputusan terkait dengan operasional penerbangan," ujarnya di Jakarta, Kamis (13/2).
Sementara itu, Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah III Surabaya, Nafhan Syahroni mengatakan, bencana erupsi Gunung Merapi dan gempa bumi tidak berdampak terhadap penerbangan di Bandar Udara Internasional Adisutjipto, Yogyakara dan Bandar Udara Internasional Yogyakarta (YIA).
"Kami terus melakukan koordinasi intensif paska erupsi gunung merapi, selain itu juga memberikan himbauan kepada penyelenggara bandar udara untuk menyampaikan situasi terkini bandar udaranya masing-masing. Sejauh ini, penerbangan berjalan normal," tutupnya.