Beijing, Gatra.com - Jumlah kasus virus corona di Cina semakin meningkat setiap harinya. Selain dihadapkan dengan penanganan pasien yang semakin bertambah, Cina juga harus mengatasi masalah limbah medis.
Menurut data Kementerian Ekologi dan Lingkungan (MEE), Provinsi Hubei, --daerah dimana virus corona pertama kali teridentifikasi-- menampung sampah medis 317,5 ton per hari pada 11 Februari. Angka ini naik signifikan dari 180 ton per hari sebelum virus corona menimpa Cina.
Selain itu, sejumlah rumah sakit mulai menumpuk kantung sampah di halaman. Hal ini membuat masyarakat khawatir kondisi tersebut menyebabkan infeksi sekunder.
"Cina akan mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk meningkatkan kapasitas penanganan limbah medis di Hubei dan memantau dengan cermat situasi di wilayah lain untuk mencegah risiko lingkungan dan mendukung perang melawan virus corona," kata MEE seperti dikutip Reuters, Kamis (13/2).
Kapasitas penanganan limbah yang tidak memadai di beberapa daerah serta biaya pembuangan yang besar, telah menimbulkan munculnya industri pembuangan limbah medis ilegal.
Fasilitas pembuangan darurat dengan kapasitas 55,8 ton per hari mulai dioperasikan pemerintah. MEE mengatakan limbah medis meningkat karena jumlah pasien yang dirawat semakin bertambah.
Setidaknya enam perusahaan yang terdaftar menangani penanganan limbah medis mengatakan harga saham mereka meningkat setelah munculnya virus corona. Hal tersebut didorong oleh ekspektasi pasar bahwa peraturan akan diperketat, seperti setelah wabah SARS pada tahun 2003.