Semarang,Gatra.com - Sepanjang tahun 2020, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wongsonegoro Kota Semarang telah merawat 124 pasien Demam Berdarah Dengue (DBD).
Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Wongsonegoro, dr Eko Krisnarto, sp.KK mengatakan, pada Januari 2020 RSUD Wongsonegoro telah merawat 105 pasien demam berdarah, sementara pada Februari, pihaknya telah merawat sembilan pasien.
"Paling banyak memang pada Januari, jumlahnya mencapai ratusan orang, karena memang saat itu adalah musim peralihan cuaca," ujarnya saat ditemui Gatra.com, Kamis (13/2).
Ia menyebutkan, saat ini pasien DBD yang dirawat di RSUD Wongsonegoro didominasi oleh warga Kabupaten Demak.
"Paling banyak memang pasien dari Kabupaten Demak, sedikit pasien yang berasal dari Kota Semarang, sebab rumah sakit kami memang lebih dekat ke arah Demak," tambahnya.
Menurutnya, perlu ada kesadaran dari masyarakat untuk mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albocpictus ini.
"DBD bisa dicegah lewat gerakan 3M, yakni menguras, menutup dan mengubur. Biasakan hidup bersih, makan makanan bergizi dan istirahat yang cukup," imbaunya.
Salah satu orang tua pasien DBD asal Kota Semarang, Dwi Hidayati mengatakan, buah hatinya yang berumur 9 tahun telah dirawat sejak Senin lalu.
"Pertama didiagnosa tipes di Puskesmas. Sudah diberi obat tapi tidak ada perubahan, lalu saya bawa ke sini setelah cek darah ternyata kena DBD," katanya.
Ia mengaku, selain anaknya, tetangga depan rumahnya juga sempat terjangkit DBD.
"Tetangga depan rumah juga ada yang kena DBD, jadi di lingkungan tidak hanya anak saya saja yang kena," tandasnya.