Semarang, Gatra.com - Virus Corona di Cina tidak mempengaruhi kegiatan impor dari negara Tirai Bambu tersebut ke Jawa Tengah (Jateng).
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jateng, Haryanta, mengatakan tidak ada penghentian kegiatan impor dari Cina.
“Sampai sekarang belum ada penghentian impor dari Cina. Kami juga sudah menanyakan ke Kementerian Perindustrian di Jakarta tidak ada pembatasan impor dari Cina,” katanya kepada Gatra.com di Kantor Disperindag Jateng di Jalan Pahlawan Kota Semarang, Rabu (12/2).
Menurut Haryanta, produk impor dari Cina kebanyakan adalah masin-mesin untuk tekstil dan produk tekstil, pesawat mekanik, peralatan listrik, serat stafel buatan, kendaraan dan bagiannya.
Di samping itu, juga ada kapas, plastik dan barang dari plastik, kain rajutan, fileman buatan, benda-benda dari besi dan baja, serta pakain jadi bukan rajutan.
Sedangkan untuk impor makanan olahan dan bawang putih dari Cina, lanjutnya nilainya sangat kecil, yaitu sekitar 6% sehingga tidak masuk dalam 10 besar produk impor.
“Kebanyakan yang diimpor dari Cina mesin-mesin sehingga tidak terpengaruh dengan adanya Virus Corona,” ujarnya.
Nilai impor dari Cina ke Jateng selama Januari hingga Desember 2019, menurut Haryanta tercatat mencapai US$4.107,23 juta, menurun dibandingkan 2018 senilai US$4.174,44 juta.
Terkait dengan impor bawang putih dari Cina, Haryanta menyatakan tidak ada kendala karena stok komoditas tersebut masih mencukupi kebutuhan satu bulan ke depan.
“Impor bawang putih dari Cina melalui Surabaya. Informasi yang kami peroleh pihak impor stoknya masih ada,” katanya.
Sementara itu, Kepala Disperindag Jateng, Arif Sambodo menyatakan, stok bawang putih di Jawa Tengah masih di level aman.
Terjadinya kenaikan bawang putih yang tinggi yang pada beberapa hari lalu karena adanya perayaan Natal dan Tahun Baru, Imlek, serta isu Virus Corona.
“Sekarang harga bawang putih sudah stabil antara Rp45.000 hingga Rp50.000 per kilogram. Stok kebutuhan masih mencukupi, sembari menunggu kedatangan impor yang kemungkinan minggu ini bongkar di Surabaya,” ujar Arif.