Semarang,Gatra.com - Kesan sederhana terpancar dari sosok Khoironi saat Gatra menyambangi pondok pesantren sekaligus kediamannya di Jalan Blambangan III Rt. 4 Rw. 6 Bangetayu Wetan, Kecamatan Genuk, Kota Semarang.
"Saya selalu berfikir bahwa seluruh warga negara Indonesia (WNI) punya hak untuk mencalonkan menjadi pemimpin kepala daerah, termasuk kami para kaum santri," ujarnya saat ditemui Gatra.com, Selasa (12/2).
Meskipun mengaku hanya seorang santri atau kyai pemimpin pondok kecil, Gus Roni sapaan akrabnya mengatakan dirinya dekat dengan dunia kepemimpinan sejak kecil.
"Allhamdulilah sejak umur 19 tahun saya sudah mendirikan pondok pesantren ini. Meskipun kecil tapi di tempat ini banyak anak-anak yatim yang saya asuh, yang saya sekolahkan dan saya urus," imbuhnya.
Untuk itu, katanya, ketika banyak didatangi orang yang memintanya untuk maju dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Semarang melawan petahanan Hendrar Prihadi, ia tak kuasa menolak.
"Jujur banyak masyarakat datang ke saya, meminta saya untuk maju dalam Pilkada ini. Lama saya berfikir, apa ini saatnya saya mengabdikan hidup saya untuk masyarakat yang lebih besar," ceritanya.
Apalagi keputusan ini juga didukung oleh kyai-kyai di tempatnya menuntut ilmu dahulu, Pondok Pesantren Al- Bahroniyyah Mranggen, Demak.
"Kyai saya, guru saya selalu berpesan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Sebaik-baik manusia adalah yang mampu menebarkan kedamaian bagi orang lain," sebutnya.
Meski demikian, ia tak menampik adanya pandangan pandangan miring di tengah masyarakat yang menyebut dirinya sebagai calon boneka yang dipersiapkan melawan calon lainnya.
"Saya tegaskan di sini saya murni maju karena masyarakat dan untuk masyarakat. Saya bukan calon boneka siapapun," tegasnya.
Saat disinggung mengenai biaya yang dikeluarkan dalam proses, sosialisasi, kampanye hingga kebutuhan operasional tim, ia mengaku banyak mendapatkan bantuan dari masyarakat.
"Allhamdulilah banyak dibantu oleh masyarakat, banyak yang mendukung, me-support dan mendoakan," pungkasnya.