Semarang, Gatra.com - Sekretaris Komisi B DPRD Jawa Tengah Muhammad Ngainirrichadl menyatakan perlu pendampingan agar masyarakat bisa memproduksi, mengolah, hingga mempopulerkan pangan lokal.
“Jadi memang butuh semacam intervensi, langsung. Misal soal bibit, instansi terkait perlu selalu menyediakan bibit berbagai macam tanaman pangan unggulan,” katanya, Rabu (12/2).
Soal upaya perlindungan pangan lokal, kata Richadl, bisa dimulai dengan memastikan jumlah ketersediaan pangan. “Dan peredaran pangan dari luar harus di kontrol supaya tidak ada upaya monopoli,” tegasnya.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini pun juga ingin gerakan petani milenial diperkuat. Hal yang bisa dilakukan adalah memberikan pelatihan dan pendampingan, sehingga ada transfer pengetahuan yang maksimal.
“Karena kecenderungan kaum milenial tidak mau bertani. Memang setidaknya di tahun 2019 lalu telah dilatih kurang lebih 3 ribu petani milenial di Jateng. Tentu harapan kita jumlahnya terus meningkat,” bebernya.
Selain SDM, lanjut Richadl, berbagai varietas tanaman pangan lokal harus dijaga dengan baik, “Salah satunya dengan adanya laboratorium di dinas terkait untuk melakukan observasi, pengembangan, dan perlindungan terhadap sumber daya genetik pangan kita,” katanya.