Semarang, Gatra.com - Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV Jawa Tengah dan DIY akan bertindak tegas menghentikan pelayanan kepada pelanggan di SPBU jika melanggar aturan kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Upaya itu dilakukan untuk menekan kecelakaan yang kerap terjadi di SPBU.
Diketahui, angka kecelakaan kerja di SPBU di wilayah Jateng dan DIY kini masih mencapai 63 persen. Adapun, hal itu mayoritas terjadi karena perilaku konsumen.
Maka dalam rangka memperingati bulan K3, Pertamina memberikan sosialisasi kepada konsumen mengenai keamanan di SPBU melalui kegiatan “SPBU Safety Promotion” di SPBU 44.502.01 Jl Letnan Jenderal S Parman Semarang, Rabu (12/2).
General Manager Pertamina MOR IV, Iin Febrian, didampingi oleh tim manajemen Pertamina MOR IV menyosialisasikan dan mengedukasi langsung kepada para konsumen mengenai keamanan di SPBU. Kegiatan ini juga akan dilaksanakan di beberapa SPBU kota lainnya.
"Menjadi penting untuk mengedukasi masyarakat agar lebih peduli kepada keamanan termasuk di SPBU. Sebab, faktanya 63 persen kecelakaan di SPBU karena perilaku konsumen," ungkapnya.
Menurut dia, saat ini pihaknya melihat masih banyak konsumen yang belum paham mengenai risiko di SPBU. Salah satu contohnya adalah kebiasaan konsumen menggunakan handphone saat pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Mengapa kita dilarang menggunakan handphone saat pengisian bahan bakar? Alasannya adalah handphone merupakan salah satu media penghasil listrik statis ataupun sumber panas, sehingga jika terjadi listrik statis atau panas berlebih dari handphone yang bertemu dengan uap bahan bakar saat pengisian maka dapat memicu kebakaran. Karena hal itulah kami rasa perlu adanya sosialisasi kembali kepada para konsumen mengenai budaya safety di SPBU," ujar Iin.
Sosialisasi ini tidak hanya dilakukan kepada para konsumen namun juga petugas dan pengawas SPBU. Pertamina juga menghimbau dan selalu mengingatkan kepada para pengawas serta petugas di SPBU bahwa merekalah frontliner dalam penerapan budaya K3 tersebut.
"Mereka wajib mengingatkan konsumen agar selalu mematuhi aturan saat pengisian bahan bakar ke kendaraan sedang berlangsung," imbuhnya.
Adapun, melalui kegiatan tersebut dan dilakukan secara kesinambungan, Pertamina optimistis angka kecelakaan di SPBU dapat ditekan paling tidak hingga 40 persen.
Sementara, salah satu pelanggan Pertamina, Jimmy menyampaikan, acara sosialisasi K3 di SPBU tersebut bagus karena untuk keselamatan bersama.
"Memang perlu himbauan sebab selama ini sering terjadi kebakaran atau kecelakaan di SPBU, karena konsumen tidak mematikan mesin kendaraan, menggunakan handphone saat mengisi BBM. Maka, edukasi ini perlu dilakukan secara masif," katanya.