Banyumas, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah menyiapkan aplikasi untuk memantau jumlah kunjungan wisatawan di wilayahnya. Saat ini aplikasi bernama "Silakan" tersebut tengah memasuki masa uji coba.
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Wahyono mengatakan, aplikasi yang disiapkan sejak awal tahun 2020 ini akan diisi data kunjungan pada semua objek wisata di wilayah Kabupaten Banyumas. Baik yang dikelola Pemerintah Kabupaten Banyumas, swasta maupun desa wisata.
"Sistem Informasi kaporan kunjungan wisatawan atau disingkat "Silakan" ini dilatarbelakangi untuk memenuhi target RPJMD yang menjadi indikator kinerja yaitu kunjungan wisatawan. Selama ini laporan itu bersifat manual sehingga kami kesulitan memenuhi permintaan data kunjungan wisata," katanya, Selasa (11/2).
Menurut Wahyono, program pencatat data kunjungan wisatawan tersebut masih dalam versi beta. Hanya pengguna tertentu yang dapat mengakses data.
Selain itu, program ini baru diterapkan pada 15 Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan objek wisata milik pemerintah daerah.
Meski demikian, sambung dia, aplikasi tersebut akan dikembangkan untuk mencatat kunjungan di seluruh objek wisata yang ada di Kabupaten Banyumas. Data ini sangat dibutuhkan terutama kalangan investor yang berminat menanamkan modal.
"Nanti bisa dikembangkan dan dikoneksikan dengan sistem aplikasi yang ada di dinas penanaman modal. Jadi berguna juga untuk memantau perkembangan jumlah wisatawan. Karena di dalamnya sudah terdapat nama objek wisatanya," ujarnya.
Adapun sepanjang tahun 2019, Kabupaten Banyumas dikunjungi 2,7 juta wisatawan. Data tersebut dihimpun dari sekitar 50 objek wisata milik pemerintah daerah, BUMN, swasta maupun desa wisata.
Menurut Wahyono, Pemkab Banyumas saat ini tengah menaruh perhatian untuk pengembangan desa wisata. Oleh karena itu, aplikasi "Silakan" juga berfungsi untuk memantau perkembangan desa-desa tersebut.