Bogor, Gatra.com - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto membantah penelitian Harvard yang meragukan alat pendeteksi virus corona yang dimiliki Indonesia. Bahkan Menkes mengatakan, alat pendeteksi virus corona Indonesia sudah ada sejak bulan Desember tahun lalu.
"Makanya saya suruh datang ke sana (ke tempat pendeteksi virus corona dan tempat observe di Natuna). Jadi (Harvad) tidak menduga-menduga tentang kita," kata Terawan ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (11/2).
"Itu kan baru, jadi begitu ada berita di Cina mulai ada di bulan Desember itu kita langsung melakukan konektifitas dengan pihak-pihak yang bisa melakukan penyediaan kit. Karena kewaspadaan tinggi sekali. Itulah yang saya namakan kesiapsiagaan kita sudah dimulai warning nya begitu sudah ada muncul gejala akan wabah," tambahnya.
Selanjutnya, eks Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto ini mengaku, alat pendeteksian virus corona yang dimiliki Indonesia sudah standar WHO. Maka dari itu, ungkapan Menkes tersebut sekaligus membantah dugaan WHO yang menilai alat pendeteksi corona di Indonesia tidak valid.
"Dan kita terus berdoa tapi jangan lupa kewaspadaan sampai level yang tertinggi juga pemeriksaannya dekat standar yang paling baik. Kamu baca (Rilis WHO) belum? Email pers rilisnya yang lengkap tidak berkata begitu, tidak boleh dipotong-potong," pungkasnya.