Semarang, Gatra.com - Isu merebaknya virus Corona tak mempengruhi kepeminatan pada dunia wisata Cina. Salah satunya masih diminati pembekalan Bahasa Mandarin di Kota Semarang.
Sebanyak 50 peserta dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan pemandu wisata dibekali Bimbingan Teknis Pelatihan Bahasa Mandarin oleh Universitas Stikubank (UNISBANK) Semarang Bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Selasa (11/2).
"Bahwa industri pariwisata di Indonesia merupakan salah satu Industri yang berkembang pesat dan menyentuh langsung berbagai lapisan masyarakat. Salah satunya bagi jasa wisatawan Tiongkok," kata Rektor Unisbank, Dr. Safik Faozi, S.H., M.Hum, dalam pembukaan Bimtek, di Unisbank Semarang.
Unisbank, sebagai lembaga pendidikan dalam pengabdian masyarakat akan mendukung dan memfasilitasi pengembangan SDM pariwisata di Kota Semarang. Pelatihan digelar selama dua hari (11-12/2).
"Mendukung program-program Disbudpar melalui pelatihan semacam ini merupakan bentuk nyata dukungan tersebut," katanya.
Kepala Disbudpar Kota Semarang Indriyasari, SE menyampaikan, Bimtek Bahasa Mandarin sebagai upaya menekankan pentingnya industri pariwisata dalam peningkatan ekonomi masyarakat.
"Semarang saat ini mendapat predikat kota pariwisata terbersih di tingkat Asean. Ketrampilan bahasa asing akan mendukung wisata Semarang makin ramah pada turis asing," katanya.
Salah satu pemateri Shierly, mengungkapkan jika pemahaman Bahasa Mandarin bagian dari mempelajari budaya Tiongkok. Sebagai metode pendekatan ramah pada turis negeri tirai bambu di Semarang.
"Karena materi pelatihan meliputi pengenalan Bahasa Mandarin dan manfaatnya, pengenalan budaya China, tata Bahasa Mandarin, nenulis Hanzi, percakapan dasar dan percakapan tingkat lanjut," bebernya.