Medan, Gatra.com – Eksportir buah untuk jenis durian dan manggis mengaku merugi akibat wabah virus corona yang menyerang Wuhan, Cina. Kerugian dirsakan dalam dua pekan terakhir.
Salah seorang eksportir durian dan manggis dari Sumatera Utara (Sumut) mengatakan bahwa pembatasan mobilitas Indonesia Cina memberikan dampak yang sangat negativ terhadap eksportir.
Namun hal yang paling mempengaruhi bukanlah pembatasan tersebut. Melainkan gairah pembelian masyarakat di Wuhan juga sangat rendah. Akibatnya durian dan manggis saat ini tidak dapat dikirimkan ke Cina.
“Kalau pembatasan mobilitas pasti berdampak, tetapi kita juga melakukan pengiriman via Malasiya. Nah dari Malasiya juga tidak melakukan pengiriman ke Cina. Jadinya kita merugi,” jelasnya.
Jenis pengiriman umumnya adalah durian frozen dan manggis Sumut. Padahal dua jenis buah tersebut saat ini memasuki panen. Dampaknya terjadi over produksi di pasar lokal yang berujung anjloknya harga.
“Umumnya pengiriman satu kontener 25 ton per pengiriman per bulan. Dengan omset rata-rata Rp 1,5 miliar. Kerugian kita jadinya sangat besar karena harus membayar sewa gudang,” jelasnya.
Sementara itu, salah seorang pedagang durian di Medan, Amir, 30 mengatakan rendahnya pengiriman durian dalam bentuk kemasan ke luar negeri berdampak buruk pada pasar lokal dan pedagang eceran.
Saat ini, produksi durian dalam kemasan mengalami over produksi ditempat pendinginan barang. Bahkan akibat over produksi tersebut, mereka menurunkan harga penjualan.
“Itu salah satu solusi untuk meminimalisir kerugian. Karena sirkulasi produksi durian itu terjadi setiap hari. Sementara perdagangan durian belum tentu dapat habis dalam satu hari,” jelasnya.