Bogor, Gatra com - Direktur Pelaksana, Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan untuk World Bank (Bank Dunia) Mari Elka Pangestu mengungkapkan, situasi perekonomian global penuh ketidakpastian. Ditambah saat ini adanya penyebaran virus corona Cina menambah situasi perekonomian semakin sulit untuk tumbuh.
Bahkan, mantan Menteri Perdagangan ini memprediksi, adanya virus corona akan berdampak pada pengurangan pertumbuhan ekonomi sebesar 1 hingga 2 persen pada tahun ini. Sehingga, imbasnya juga ke Indonesia.
"Bahkan ada yang memprediksi 3 persen. kalau pertumbuhan ekonomi Tiongkok turun, pasti imbasnya ada ke Indonesia apakah itu 0,3 persen ada satu itungan yang juga basisnya satu analisa makro ekonomi tiap 1 persen tiongkok turun, Indonesia bisa terkena imbas 0,3 persen," kata Mari ketika ditemui di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/2).
Baca juga: Airlangga Harap Corona Lebih Cepat Selesai Dari SARS
Oleh sebab itu, lanjutnya, Pemerintah Indonesia perlu mewaspadai dan mengantisipasi dampak tersebut. Di sisi lain, ia masih optimis Indonesia bisa mengantisipasi pelemahan ekonomi Tiongkok tersebut. Sebab, Indonesia masih memiliki pasar yang besar.
"Untungnya kita punya pasar dalam negeri yang besar jadi dalam keadaan seperti ini seperti yang kita alami di 2008 global financial crisis kita harus melakukan langkah-langkah untuk mengamankan daya beli di dalam negeri. jadi apa kebijakan-kebijakan yang bisa kita lakukan supaya daya beli dan konsumsi dalam negeri terus tumbuh dalam keadaan ekspor melemah investasi akan melemah," ujarnya.