Semarang, Gatra.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah optimistis pada awal Maret mendatang harga bawang putih akan kembali stabil. Kondisi ini seiring dengan penerbitan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) untuk komoditas bawang putih oleh Kementerian Pertanian (Kementan) pada 7 Februari 2020.
Kepala Disperindag Jateng, Arif Sambodo mengatakan, saat ini harga bawang putih sudah berangsur turun. Bahkan dari pantauan tim di sejumlah pasar di Kota Semarang harga bawang putih jenis kating kini Rp52.400 per kilogram dibandingkan harga beberapa hari sebelumnya yang mencapai Rp58.000 per kilogram.
"Penerbitan RPIH untuk komoditas bawang putih oleh Kementan ini memberikan sentimen positif bagi para pelaku perdagangan komoditas tersebut. Selain itu, dengan adanya kepastian itu Insya Allah stok bawang putih akan kembali melimpah di tanah air," ungkapnya saat ditemui Gatra.com, Senin (10/2).
Menurut dia, kenaikan harga bawang putih belakangan ini karena ada keterlambatan stok seiring kasus Virus Corona yang terjadi di Tiongkok, sekaligus bersamaan dengan perayaan Imlek di negara tersebut.
"Tentu hal ini menyebabkan sentimen negatif bagi pelaku pasar sehingga berdampak pada kenaikan harga bawang putih," katanya.
Diakui, ketergantungan Indonesia terhadap bawang putih impor ini sangat besar. Sebab, kebutuhan bawang putih secara nasional sebanyak 47 ribu ton per bulan dan untuk Jawa Tengah 12 ribu ton per bulan.
"Jika dalam waktu dekat tidak ada impor, maka yang terjadi pada bulan Maret tidak ada stok. Namun demikian, kami optimistis dalam waktu dekat akan ada impor dan bulan Maret harga bawang putih kembali stabil di angka Rp25.000 hingga Rp30.000 per kilogram," imbuh Arif.