Surabaya, Gatra.com - Polisi membekuk seorang kurir sekaligus pemakai narkoba jenis sabu pada Kamis lalu (7/2). Diketahui, tersangka bernama Selamet Eka Darmawan (26), warga Jalan Kampung Malang, Surabaya.
Polisi meringkus tersangka di sekitar Jalan Putat Jaya. Polisi yang telah mengintai sejak dua hari sebelumnya kemudian berhasil menangkap basah tersangka saat sedang mengambil sabu tersebut yang merupakan barang pesanan dari bandarnya dengan sistem ranjau.
Selain meringkus Selamet, polisi juga menyita narkoba berbentuk kristal bening itu dalam 6 kemasan paket hemat (dibungkus plastik kecil) seberat 1,89 gram. Selain itu, polisi juga mengamankan alat hisap sabu yang ditemukan saat menggeledah indekos tersangka di Putat Jaya gang Lebar.
Kepala Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Surabaya, AKBP Kartono mengatakan, pihaknya masih memburu bandar dan oknum lain yang terlibat pada jaringan Selamet. Dia mengakui, agak kesulitan mengungkap jaringannya karena tersangka yang masih bungkam.
"Kami masih terus kembangkan (kasusnya) dan sementara ini masih buntu. Karena mereka (bandar dan jaringannya) pasang badan," kata Kartono di kantor BNNK Surabaya, Senin (10/2).
Selain itu, lanjut Kartono, peredaran barang haram tersebut cukup terbatas. Maksudnya, tersangka hanya mengkonsumsi dan menjual narkobanya dari seorang bandar yang ditengarai berinisial F, kepada kawan-kawannya sendiri.
"Rata-rata, (narkobanya) dijual kepada teman sebaya. Tersangka menjual dengan sistem pahe (paket hemat) dan dipakai nyabu," ungkap Kartono.
Sementara itu, Selamet mengaku menjual kembali sabunya seharga Rp1 juta. Hanya, dia menjual dalam pahe seharga Rp200 ribu per paket dengan keuntungan total sekitar Rp900 ribu.
"Saya baru enam bulan berjualan sabu. Saya jual ke teman-teman saja," aku Selamet.
Ditanya soal siapa bandarnya, dia mengaku tidak tahu. Katanya, dia hanya sebatas komunikasi melalui pesan WA dengan sang bandar.
"Saya nggak tahu. Dia (si bandar) ngomongnya cuma kos di Surabaya. Saya biasa disuruh nunggu (sabunya) di suatu tempat. Terakhir, saya disuruh nunggu kiriman di kawasan makam Kembang Kuning," katanya.