Medan, Gatra.com - Penutupan penerbangan Indonesia Cina dipastikan tidak akan berdampak pada pariwisata di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara (Sumut). Pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir akan tetap menjalankan seluruh kalender event Pariwisata Samosir 2020 sesuai dengan jadwal.
Hal itu diungkapkan kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir, Dumosch Pandiangan saat peluncurkan kalender event Rumah Karya Indonesia (RKI) 2020 yang diselenggarakan di Caldera Coffee, di Medan.
Baca Juga: Belajar Kekuatan Cinta di Pantai Batu Hoda
Dumosch Pandiangan mengatakan bahwa dari data yang diperoleh Dinas Pariwisata Samosir, Wisatawan Mancanegara (Wisman) yang datang ke Samosir umumnya dari negara tetangga seperti Malayasia, Singapura, dan sejumlah negera – negara Eropa seperti Belanda.
“Ada dari Cina tetapi kita pastikan tidak signifikan mempengaruhi kunjungan di Danau Toba Samosir. Karena selama ini didominasi wisatawan dari beberapa negara tetangga dan eropa. Namun itupun akan tetap kita awasi,” jelasnya.
Baca Juga: Dukung Pariwisata Danau Toba, KMP Pora-Pora Diuji Coba
Dumosch Pandiangan berdasarkan data selama 2019, jumlah wisatawan yang datang ke Samosir mencapai 418.000 orang. Angka tersebut masih didominasi wisatawan dalam negeri. Serta sejumlah negera tetangga dan eropa.
"Terkait antisipasi, upaya kami bersifat preventif dengan bekerja sama dengan dinas kesehatan dan petugas yang ada di pintu masuk Samosir. Termasuk bandara dan pelabuhan," jelas.
Baca Juga: Samosir Diprioritaskan untuk Pariwisata
Untuk kunjungan, wisatawan biasnya melihat panorama alam Samosir serta sejumlah atraksi budaya. Saat ini Samosir sendiri memiliki lebih dari 30 lokasi wisata. Serta akan bertambah menjadi 50 dengan mendorong desa berkembang sebagai objek wisata.