Home Kesehatan Seminar Kesehatan di Sumbar Bahas Pencegahan Kanker Serviks

Seminar Kesehatan di Sumbar Bahas Pencegahan Kanker Serviks

Padang, Gatra.com - Kasus kanker serviks terus mengalami peningkatan setiap tahun. Meski dikategorikan sebagai penyakit tidak menular pertama namun momok penyakit ini masih menghantui banyak orang. Pasalnya kanker serviks saaat ini menjadi pembunuh perempuan nomor dua di dunia.

"Kanker serviks ini sangat berbahaya, setiap jam satu orang perempuan yang meninggal akibat penyakit ini," kata dokter spesialis dari RSUP M. Djamil Padang, Dovy Djanas saat peluncuran Egg Banking-Morula IVF di Padang, Sabtu (8/2).

Dovy menjelaskan Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks leher rahim terbesar di dunia. Tingginya kasus kanker ini akibat tidak adanya pencegahan dan pendeteksian dini dari para pasien.

Bahkan di Sumatera Barat sendiri kasus kanker serviks juga termasuk yang terbesar. Data Dinas Kesehatan Sumbar menyebutkan kasus kanker serviks di Sumbar terus mengalami peningkatan. Pada 2017 terdapat 124 kasus, tahun 2018 sebanyak 207 kasus, dan Januari-September 2019 terdapat 257 kasus. 

Sementara itu jumlah pasien penderita kanker serviks stadium lanjut di RSUP M.Djamil Padang juga terus meningkat. Dovy menuturkan penyakit ini muncul karena gaya hidup yang tidak sehat serta masuknya Human Papilloma Virus (HPV) ke tubuh penderita akibat hubungan seksual dan faktor lainnya.

Meski bahaya mengintai, alumnus Kedokteran Umum Universitas Andalas itu mengatakan kanker serviks masih bisa dicegah. Misalnya dengan melakukan pendeteksian dini (screening) dengan pap smear, serta menjaga kontak kulit dengan lawan jenis. Sementara untuk pengobatan kanker serviks bisa dilakukan dengan cara operasi atau termoterapi.

Di kesempatan yang sama, Direktur RSU Bunda BMC Padang, Helgawati mengatakan seminar tentang kanker serviks dan kanker payudara tersebut diadakan dalam rangka Hari Kanker Sedunia yang diperingati pada 4 Februari 2020. Seminar tersebut diharapkan bisa memberikan pengetahuan kepada masyarakat guna menekan angka resiko akibat kanker serviks.

"Sebelumnya kita juga sudah melakukan bebagai kegiatan sosial. Mulai dari penyuluhan kesehatan tentang kanker kepada pasien dan keluarga pasien," ungkapnya.

297