Jakarta, Gatra.com - Masyarakat menilai perlu adanya reshuffle atau pergantian Menteri dalam kabinet Joko Widodo-Maruf Amin. Pasalnya, ada beberapa Menteri yang dianggap memiliki kinerja buruk. Penilaian masyarakat terhadap kinerja menteri-menteri Jokowi dipaparkan oleh Lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO).
Menanggapi hal tersebut, Tenaga Ahli Utama Kedeputian Komunikasi Politik (KSP) Donny Gahral Adian mengatakan bahwa Jokowi akan menerima masukan tersebut dengan objektif. Namun, tak menutup kemungkinan reshuffle akan dilakukan.
Baca juga : Survei IPO: Publik Minta Menkumham Yasona Mundur
"Ya kita lihat periode pertama ada reshuffle. Periode kedua tak menutup kemungkinan. Tapi kan kita tak bisa mendahului bahwa Presiden akan mereshuffle. Presiden pasti sedang melakukan penilaian, evaluasi, "kata Donny dalam Diskusi Mingguan Polemik Trijaya di Hotel Ibis Tamarin, Jakarta, Sabtu (8/2).
Donny menuturkan, Jokowi akan mengevaluasi Menteri berdasarkan program-program yang dipimpin kementeriannya. Apakah program tersebut dapat dirasakan oleh rakyat atau justru berdampak sebaliknya.
"Saya kira ini evaluasi yang akan secara ketat dimasukan," ujarnya.
Penilaian masyarakat terhadap kinerja menteri-menteri Jokowi dipaparkan oleh Lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO). Mereka telah melakukan survei yang melibatkan 1600 responden.
Berdasarkan hasil survei, ada tiga Menteri yang dinilai publik perlu di reshuffle atau diganti. Yaitu, Menteri Hukum dan Ham Yasonna Laoly, Menteri Agama Fahrul Rozi,dan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerald Plate.
Penilaian publik terhadap ketiga Menteri tersebut dipengaruhi isu korupsi, kegaduhan, kemudian karena Menterinya dianggap orang partai politik.