Karanganyar, Gatra.com -Tak dipenuhinya nilai ambang batas tes wawasan kebangsaan (TWK) di seleksi kompetisi dasar CPNS menandai merosotnya aspek berkebangsaan. Anggota Komisi II DPR, Paryono menyebutnya ironis.
"Di beberapa daerah di DKI, hasil tes CPNS seperti itu. Nilai wawasan kebangsaan sangat rendah. Ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah. Seleksi CPNS banyak diikuti kaum milenial, ternyata banyak yang TWK rendah," kata Paryono kepada Gatra.com saat berada di Karanganyar, Minggu (8/2).
Nilai TWK tak hanya sekadar memenuhi salah satu syarat lulus seleksi kompetensi dasar (SKD) CPNS. Lebih dari itu, menurutnya, itu menunjukkan performa generasi muda bangsa dalam mengamalkan Pancasila dan menjaga keutuhan NKRI. Ia lebih merasa prihatin karena ambang batas nilai TWK ternyata sudah diturunkan dari tahun lalu.
Melalui Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan-RB) Nomor 24 Tahun 2019 Nilai Ambang Batas Seleksi Kompetensi Dasar Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun 2019, yakni 65 untuk TWK. Tahun lalu, skor 75 di ambang batas TWK.
Ia menceritakan sidak di lokasi tes CPNS beberapa waktu lalu di sejumlah lokasi seperti di Yogyakarta dan Kalimantan. Dua daerah itu notabene basis kalangan milenial berpendidikan. Namun masih juga ditemui nilai TWK tak lolos passing grade.
"Kita menyimpulkan di sana basis nasional. Itu saja banyak TWK rendah. Bagaimana nanti di daerah lainnya? Kami meminta presiden intensifkan program edukasi wawasan kebangsaan," katanya.