Akibat penghentian impor bawang putih dari negeri tirai bambu itu, kini harganya naik 100 persen. Hal ini dikarenakan menipisnya pasokan bawang putih di Sumbar, yang biasanya diimpor langsung dari Cina melalui Medan, Sumatra Utara (Sumut). Kini harganya mulai dari Rp48.000 per kilogram hingga Rp55.000 per kilogram.
Menurut Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, selama ini bawang putih yang dijual pedagang setempat memang diimpor. Terutama berasal dari Cina, India, Thailand, Myanmar, dan Vietnam. Pasalnya, pasokan bawang putih dari petani provinsi setempat tidak mencukupi. Namun kini harganya melonjak dikarenakan dampak virus Corona di Cina.
"Kalau produksi bawang putih lokal kita hanya sedikit. Tapi dampak dari kondisi Cina yang tidak lagi bisa mengekspor, harganya naik karena pasokan berkurang," kata Nasrul, usai memantau harga komoditi di Pasar Raya Padang, Jumat (7/2).
Kendati begitu, pihaknya memastikan stok serta pasokan bawang putih di Sumbar benar-benar cukup. Pasalnya, apabila pasokan bawang putih semakin menipis, akan menimbulkan gejolak harga di pasaran. Hal ini menurutnya bukan hanya dirasakan daerah Sumbar, tapi juga hampir seluruh Indonesia, dan beberapa Negara lainnya.
Menurut seorang pedagang di kawasan Pasar Raya Padang, Irma, kenaikan harga bawang putih ini sudah berlangsung sepekan terakhir sejak kegaduhan virus Corona. Padahal, dikatakannya harga bawang putih sebelumnya hanya berkisar antara Rp25.000 hingga Rp28.000 per kilogramnya. Kenaikan harganya ini kini juga mulai dikeluhkan sebagian masyarakat setempat. "Kenaikan harga ini belum berefek banyak, tapi sudah banyak juga yang mengeluh," ungkap Irma.