Karanganyar, Gatra.com - Pencarian korban tenggelam di Sungai Cemara, Suwardi (55) asal Desa Tuban Gondangrejo Karanganyar dihentikan sementara akibat hujan deras, Jumat (7/2). Pencarian korban di hari kedua ini melibatkan 90 personel potensi SAR.
Komandan Basarnas Pos SAR Surakarta, Arif Sugiyanto mengatakan, hujan deras di hulu membuat relawan was-was arus Sungai Cemara di Gondangrejo bakal lebih deras. Jika itu terjadi, pencarian Suwardi tak akan efektif.
"Dihentikan sementara dulu. Kami menarik personel pukul 14.30 WIB. Sudah dua hari ini dicari di sekitar lokasi hilangnya korban," kata Arif kepada Gatra.com, Jumat sore (7/2).
Dijelaskan Arif , korban yang merupakan warga Dusun Tuban Lor, Rt 05 Rw 04, Desa Tuban itu hilang terseret arus Sungai Cemara pada Rabu (5/2). Pria yang bekerja memungut sampah ini awalnya mandi di sendang sungai usai pulang mencari nafkah sekitar pukul 16.00 WIB.
Arif menyebutkan untuk melakukan pencarian, Tim Basarnas membagi tim menjadi dua Search Rescue and Unit (SRU). SRU satu dan dua menyusur dan menyisir sungai menuju titik kumpul. Selama pencarian, tim sudah menyisir hingga ke hilir sepanjang dua kilometer. Kemudian, dilanjutkan evaluasi dan menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan.
Menurutnya, banyak kesulitan dihadapi salah satunya karena arus sungai cukup deras akibat intensitas curah hujan yang tinggi. Selain batu yang berada di sungai juga menghambat relawan untuk mencari.
Ia merencana pencarian pada Sabtu (8/2) dengan lokasi diperluas. Seluruh personel yang siap dan terlatih akan mencarinya mulai titik perkiraan korban hingga ke hilir.
"Kecil kemungkinan masih hidup. Regu penyelam disiapkan. Di sungai ini terdapat palung-palung. Kami akan berkonsentrasi mencari di sana, menanti cuaca bersahabat dan arusnya cukup aman," katanya.
Lebih lanjut Arif mengatakan, peristiwa penemuan mayat di aliran sungai cukup banyak di musim penghujan. Sedangkan operasi pencarian dilakukannya kali ketiga di musim ini.