Pati, Gatra.com - Kabupaten Pati selama ini dikenal luas dengan komoditas hortikultura unggulannya yakni Kelapa Kopyor dan Jeruk Pamelo. Namun ada satu lagi yang masih asing di kalangan pecinta buah Nusantara, bahkan warga Pati sendiri yakni Jambu Lumut Kayen.
Kepala Dinas Pertanian Pati, Muchtar Efendi mengatakan, jambu khas Pati ini telah terdaftar sejak tahun 2015 di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementan RI sebagai varietas lokal Jambu Lumut Kayen.
"Selain Kelapa Kopyor dan Jeruk Pamelo yang sudah dilepas Menteri Pertanian. Ada satu lagi buah namanya Jambu Lumut Kayen yang juga sudah dilepas Menteri Pertanian," ujarnya kepada Gatra.com, Jumat (7/2).
Dibandingkan dengan jenis jambu lainnya, lanjutnya, jambu berwarna hijau asal Kecamatan Kayen ini memiliki rasa yang sangat manis. Nilai jualnya pun cukup fantastis, yakni Rp20 ribu per kilogram untuk kualitas bagus.
"Harganya lumayan mahal Rp20 ribu per kilogramnya, itu untuk yang grade pilihan. Karena memang rasanya sangat enak, beda sama jambu-jambu lainnya," bebernya.
Meski memiliki nilai jual yang bagus, tetapi belum bisa memenuhi permintaan pasar. Mengingat, populasi Jambu Lumut Kayen yang masih terbatas di luar sentra.
"Yang punya induk pohon itu awalnya takut adanya pesaing, tetapi setelah pendekatan dan pendampingan khusus dari kami, akhirnya kami bisa mendapatkan 20 cangkokan untuk dikembangkan," ungkapnya.
Setelah mendapatkan bibit dari Pohon Induk Tunggal (PIT) Jambu Lumut Kayen yang terbaik. Pihaknya pun melangsungkan pengembangan di kebun benih untuk memperbanyak populasi.
"Setelah nanti pohonnya besar, baru kita perbanyak dengan berbagai metode seperti cangkok, tempel, okulasi dan juga kultur," papar Muchar.
Dengan banyaknya populasi jambu ini kedepannya, ia meyakini, varietas Jambu Lumut Kayen akan semakin berkembang disamping mampu mengangkat perekonomian masyarakat kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani.
Seperti halnya Kabupaten Demak yang memiliki Jambu Merah Delima dan Citra. Pangsa pasarnya saat ini sampai Jakarta dan Bandung karena hampir semua rumah di sana ada jambunya. "Kita punya Jambu Lumut Kayen, kita inginnya seperti itu," tandasnya.