Jakarta, Gatra.com – Dari empat bakal calon Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) yang diprediksi akan maju pada kongres PAN ke-V yang digelar di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Calon Ketua Umum Petahana, Zulkifli Hasan memiliki peluang untuk terpilih kembali lebih besar jika dibanding calon lainya. Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno.
"Zulhas cukup terbuka menang. Ia petahana yang mendapat dukungan mayoritas DPW dan DPD. Gerakan tiga kandidat lainnya belum terlihat signifikan," ujar Adi Prayitno melalui rilis yang diterima Gatra, Jumat (7/2).
Selain itu, menurut Pengamat Politik dari UIN Syarief Hidayatullah Jakarta ini, kemenangan Zulhas terbuka lebar lantaran skill individunya dalam mengonsolidasikan dukungan mayoritas kader PAN, "Inilah yang akan memudahkan Zulhas menang di Kongres nantinya,” urainya.
Adi melanjutkan, beberapa keunggulan calon Ketua Umum petahana Zulkifli Hasan masih tak tertandingi. Karena itu diyakini ia akan melenggang tanpa perlawanan dalam pertarungan di Kongres untuk menjadi ketua Umum PAN Periode 2020-2025.
"Zulhas memiliki satu kemewahan untuk penetrasi sekaligus konsolidasi untuk mendapat dukungan mayoritas pemilik suara di kongres PAN," tuturnya.
Kemewahan tersebut, lanjut Adi Prayitno, nyaris tidak dimiliki oleh kandidat lainnya yang menjadi penantang Zulhas di Kongres V PAN. "Dengan asumsi tiga atau empat kandidat, Zulhas akan mudah memenangkan pertarungan," tukas Adi Prayitno.
Senada dengan Adi Prayitno, Ketua DPP PAN Yandri Susanto menilai Zulkifli Hasan berpeluang besar kembali memimpin PAN. Sebab, Zulkifli bukan maju dalam Kongres PAN, melainkan didorong pemilik suara untuk kembali maju.
“Iyalah optimistis (Zulkifli jabat ketum lagi), kan Bang Zul diminta. Bukan mau maju. Dia didaulat oleh pemilik suara,” beber Yandri Susanto yang juga anggota DPR fraksi PAN, Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Disinggung mengenai kemungkinan Zulkifli terpilih secara aklamasi, menurut Yandri, mekanisme itu lumrah dalam kongres. “Ya dalam hal permusyawaratan atau muktamar atau kongres, selalu saja hal utama itu musyawarah. Kalau enggak bisa musyawarah, lalu voting. Dua-duanya halal,” kata Yandri Susanto.
Di sisi lain, Yandri menghormati upaya masing-masing kubu pendukung calon ketum untuk mendekati pemilik suara. “Kalau sampai sekarang kita hormati usaha masing-masing untuk menyakinkan kepada pemilik suara bahwa mereka yang paling layak. Tapi sampai akhir ini, Insyaallah Bang Zul jauh unggul di atas kandidat lain,” pungkas Yandri.