Home Politik KH Yazid: Kalau Tak Jadi Bupati, Saya Kembali ke Pesantren

KH Yazid: Kalau Tak Jadi Bupati, Saya Kembali ke Pesantren

Kebumen, Gatra.com – Bupati Kebumen, KH Yazid Mahfudz mengaku tak ngoyo menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kebumen 2020 mendatang. Bahkan, ia berujar, jika tak diamanahi menjadi bupati, ia bakal kembali mengurus pesantren. “Pilkada itu kan butuh banyak duit, saya tidak punya duit,” katanya, sembari tertawa.

Dia mengatakan, Pilkada Kebumen masih lama. Akan tetapi, tahapan demi tahapan mesti dilalui untuk menuju Pilkada. Salah satunya yakni pendaftaran ke partai pengusung. Dia mengaku telah mendaftar ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). “Kalau diamanahi oleh partai untuk maju ya saya akan maju. Kalau tidak lagi diamanahi, ya Alhamdulillah, saya akan kembali mengurus pesantren,” ucapnya.

Seperti diketahui, Bupati Kebumen, KH Yazid Mahfudz memang berlatar belakang santri. Bahkan, hingga saat ini pun ia menjadi pengasuh di Pondok Pesantren, Al Huda, Jetis, kebumen. Kiai Yazid memang dilahirkan dan tumbuh di tengah pesantren. Karenanya, kesan santri terus tampak meski ia telah menjadi seorang bupati.

Yazid mengaku menjadi bupati saat Kebumen dalam kondisi buruk. Pasalnya, bupati, Ketua DPRD, sejumlah anggota DPRD dan pejabat di Kebumen diciduk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lantaran kasus rasuah. Dia berujar, ia menjadi bupati ketika Kebumen dilanda tsunami. “Boleh dibilang seperti itu. Salah satu PR yang harus dilakukan adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah,” jelasnya.

2360