Solo, Gatra.com – Kereta wisata Jaladara rencananya akan mempunyai kawan yang berpartner untuk mengangkut wisatawan yang ingin menikmati keindahan kota Solo. Kereta yang baru diangkut PT KAI dari Balai Yasa ini menelan anggaran Rp 2 miliar untuk restorasi dan perbaikan.
Kereta uap jenis D 1410 ini merupakan kereta uap buatan Jerman tahun 1921 lalu. Kereta ini sebelumnya beroperasi di wilayah Jawa Barat hingga pada 1951 dipensiunkan karena usianya yang sudah tua.
Kepala Dinas Perhubungan Solo Hari Prihatno mengatakan rencananya kereta uap ini akan digunakan untuk angkutan wisata. Saat ini di kota Solo sudah ada kereta uap Jaladara yang dioperasionalkan untuk kereta wisata.
”Rencananya ini akan menemani. Kalau bisa nanti jalannya sampai Sukoharjo atau Wonogiri,” ucap Hari Prihatno usai menyambut kedatangan kereta uap di Stasiun Purwosari, Solo, Kamis (6/2).
Nantinya kereta uap ini akan dilengkapi dengan gerbong inspeksi dan gerbong meeting. Rencananya pada 17 Februari mendatang akan digunakan Pemkot dalam acara Hari Jadi Kota Solo.
Saat ini untuk kereta uap untuk wisata, sudah ada kereta Uap Jaladara yang usianya sudah mencapai 124 tahun. Dengan adanya tambahan kereta uap ini, akan ada trip baru dengan hitungan baru pula.
”Jaladara saat ini sudah 80 trip dalam setahun. Kereta uap yang baru nanti akan ada hitungan lagi,” ucap Hari.
Sementara itu Kepala Daop VI Yogyakarta Eko Budianto mengatakan, untuk restorasi ini PT KAI membutuhkan anggaran Rp 2 miliar. Saat ini beberapa SDM yang disiapkan PT KAI untuk mengoperasikan kereta uap ini.
”Kalau masinisnya mudah, kami masih ada. Tapi kalau teknisi kami harus mendatangkan SDM dari PT KAI yang sudah pensiun untuk membantu,” ucapnya.
Rencananya kereta uap ini akan dikandangkan di Stasiun Purwosari. ”Kalau anggaran rutin untuk perawatan kami belum tahu. Akan kami lihat dulu,” ucapnya.