Jakarta, Gatra.com - Pengamat Timur Tengah Zuhairi Misrawi atau yang kerap disapa Gus Mis mengatakan, pemerintah Indonesia harus memperluas hubungan dengan Iran untuk melakukan kerja sama di bidang pendidikan, kesehatan, dan kebudayaan.
"Kementerian Luar Negeri sudah sangat baik, maka ini menjadi modal untuk ke depan bersama-sama melakukan kerja sama yang lebih intensif, terutama bagaimana meningkatkan eksplorasi kita ke Iran dan bagaimana juga pertukaran teknologi," ujar Gus Mis sesuai diskusi terkait kondisi Iran di Wahid Foundation, Jakarta (6/2).
Iran, sambung Gus Mis, merupakan negara yang sangat maju dalam di ranah ilmu pengetahuan terutama pasca Revolusi Iran tahun 1979 silam. "Banyak hal yang sedang dikerjasamakan. Jadi tinggal bagaimana ini diperbaiki dan dikembangkan," ujarnya.
Senada dengan Gus Mis, Deputi Riset Sekolah Tinggi Filsafat Islam (STFI) Sadra, Ammar Fauzi mengatakan bahwa hubungan Iran dan Indonesia bisa dibangun dari tingkatan masyarakatnya.
"Bagaimana antar warga Indonesia dengan warga Iran bisa menjalin kontak, kunjungan pariwisata, tukar menukar penelitian antar dosen dan mahasiswa, itu yang saya kira perlu ditingkatkan," jelasnya.
Menurut Ammar, pemerintah kedua negara sudah memiliki minat yang besar agar bisa berkonvergensi lebih erat lagi. Lebih lanjut, kata Ammar, banyak hal yang bisa dipelajari dari Iran, terutama kemampuan mereka untuk berdikari (berdiri di atas kaki sendiri) di berbagai bidang.