Home Kesehatan Kemenkes Tepis Isu Ketidaksiapan Indonesia Tangani Corona

Kemenkes Tepis Isu Ketidaksiapan Indonesia Tangani Corona

Jakarta, Gatra.com - Angka kejadian kasus virus novel corona (2019-nCoV) terus mengalami peningkatan yang ekponensial. Sampai dengan Kamis (6/2), terkonfirmasi ada 28.344 kasus yang sebagian besar terjadi di Cina daratan (Mainland China). Sementara ada lebih dari 560 total kematian yang salah satunya berasal dari luar Cina yakni di Filipina.

Meski angka kasus virus novel corona kian mengalami lonjakan, hingga kini Indonesia belum terkonfirmasi adanya penularan virus yang sudah menjadi wabah mematikan di Cina.

"Sebanyak 47 spesimen dari 28 rumah sakit, ada 43 spesimen yang hasilnya negatif dan 4 lainnya masih dalam proses," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Anung Sugihantono melalui telekonferensi di kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Kamis (6/2).

Baca juga WNI Terinfeksi Corona, Pemerintah Perketat Jalur Singapura

Belum adanya kasus novel corona yang terkonfirmasi di Indonesia ini pun menimbukan berbagai isu yang mengatakan, bahwa Indonesia belum memiliki kesiapan untuk mendeteksi kasus ini. Kabar-kabar yang beredar tekait minimnya antisipasi dalam penanganan virus novel corona ini pun dibantah oleh Kemenkes.

"Saya baru saja rapat dengan staf menteri membahas rencana menepis isu-isu tentang ini. Kita akan selalu mengadakan pertemuan-pertemuan yang memang untuk meningkatkan kapasitas dan mempersiapkan keperluan yang harus disiagakan. Kita sudah berproses," terang Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, Wiendra Waworuntu.

Wiendra menjelaskan, sejauh ini Kemenkes sudah menyiapkan berbagai langkah pendeteksian virus novel corona. Yang pertama, meningkatkan kapasitas jaringan untuk menguji laboratorium-laboratorium yang ada di daerah, bahkan sampai di Papua. Kemudian, mensosialisasikan pedoman kepada seluruh profesi, serta rumah sakit.

Baca jugaKemenkes Pastikan Penularan Novel Corona Tak Melalui Makanan

"Setelah itu, di minggu depan kita akan adakan workshop rumah sakit selain 100 yang ditunjuk dan 3 rujukan nasional. Tentu kita akan memilih dan nanti setelah selesai akan kami sampaikan untuk peningkatan kapasitas dari dokter dan laboratorium di rumah sakit. Jadi itu sudah on progress," ujarnya.

Di laboratorium di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) juga ada pelatihan untuk meningkatkan kapasitas petugas. Sehingga, pengambilan swap dan spesimen itu kualitasnya terjamin dan bisa dilakukan di daerah lain, tidak hanya di Balitbangkes saja.

"Itulah prosedur yang harus dilatih terus-menerus, ini dilatih bukan karena mereka belum pernah dilatih tapi meningkatkan lagi kapasitasnya dan kemampuan daripada laboratorium mendiagnosis sampai di lapangan supaya tidak terlalu jauh rentangnya sampai ke Jakarta," imbuhnya.

155