Cilacap, Gatra.com – Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy berjanji akan menormalisasi saluran afoor yang tersumbat di Cilongkrang, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap yang menyebabkan banjir tiga dusun di Desa Tarisi, Kecamatan Wanareja.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majenang, Edi Sapto Prihono mengatakan, hasil koordinasi antara BPBD, Pemdes Cilongkrang dan Tarisi serta Kecamatan Wanareja, BBWS akan menerjunkan alat berat untuk menormalisasi pekan ini.
Pasalnya, sumbatan di saluran afoor tersebut menyebabkan air dari perkebunan tidak lancar dan menyebabkan banjir sejak Senin (3/2) malam, atau sudah berlangsung empat hari.
“Jadi yang jelas, penyebab genangan air di Desa Tarisi, Wanareja, itu kan karena saluran Afoor, milik BBWS yang anjlok, yang ambles, kurang lebih 75 meter. Dan menjadikan aliran air tidak lancar atau terhambat,” katanya, Kamis (6/2).
Menurut dia, jika tak segera ditangani, maka rendaman berpotensi lebih tinggi dan berdampak lebih luas. Saat ini, genangan air terjadi di tiga dusun, yakni Dusun Rangkasan, Sidadadi dan Cikaronjo. Di ketiga dusun tersebut, air menggenang antara 30-70 sentimeter.
“Dari pihak desa Cilongkrang maupun Tarisi, Pak Kades didampingi oleh Pak Camat sudah ke BBWS Citanduy. BBWS Citanduy kesanggupannya pekan ini mau normalisasi,” ucapnya.
Edi Sapto Prihono mengemukakan, BPBD Cilacap bersama dengan Puskesmas Wanareja mendirikan posko kesehatan di lokasi banjir. Pantauan sementara ini, belum ada warga yang sakit. Namun begitu, jika genangan air berlangsung lama, hampir bisa dipastikan warga akan terserang berbagai penyakit khas banjir rendaman, seperti gatal-gatal, masuk angin.
“Sampai sekarang tidak ada yang dilaporkan sakit. Mudah-mudahan cepat surut,” dia beraharp.
Dia juga meminta agar warga di Dusun Tarisi mewaspadai kemungkinan bertambahnya tinggi genangan jika saluran air belum dinormalisasi. Sebab, Februari hingga Maret mendatang adalah puncak musim hujan di Cilacap.