Padang, Gatra.com - Setelah sepekan berlalu, aksi penggerebekan aktivitas prostitusi online yang dilakukan Anggota DPR RI, Andre Rosiade di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), kini semakin mencuat di permukaan serta menuai pro dan kontra di tengah masyarakat.
Kasus prostitusi online melalui aplikasi MiChat tersebut memantik pertanyaan di berbagai kalangan. Terutama modus penggerebekan yang melibatkan pekerja seks komersial (PSK) inisial NN, dan dalang di balik pemesanan kamar 606 di sebuah hotel berbintang pada Minggu (26/1) lalu.
Terutama setelah beredarnya informasi, NN digrebek saat sedang berduaan dengan seorang pria yang disebut-sebut "orang suruhan" politisi Gerindra tersebut dalam satu kamar 606 sebuah hotel terkenal di Padang. Bahkan, dari pengakuan NN, dia digrebek setelah "dipakai" kliennya pada waktu itu. "Awalnya di chat Rp800 ribu, tapi di hotel Rp750 ribu yang kemarin jadi barang bukti," kata NN, Selasa (4/2) di Padang.
Dalam keterangan NN, dia dengan pria tersebut melakukan hubungan badan di kamar mandi hotel. Setelah itu, kliennya memakai baju, dan akhirnya datang tim penggerebekan. Dari peristiwa itu, NN menduga penggerebekan telah direncanakan. NN sangat kesal terlebih lagi penggerebekan setelah dia "dipakai", dan kliennya dilepas.
Bagaimana mungkin hubungan atau dipakai seperti drama penggiringan opini yang dilakukan. Faktanya barang bukti kondomnya masih utuh," bantah Andre, Rabu (5/2) di laman twitter-nya.
Selain itu, Andre juga menampik pria bersama NN yang di kamar 606 itu atas suruhannya. Justru menurutnya, ia berhasil berperan membeberkan praktik prostitusi yang dinilainya marak di Kota Padang. Baginya, aktivitas prostitusi di kota bingkuang sangat nyata. Terutama setelah dia berhasil membongkar kasus tersebut di hari sebelumnya.
Ia menjelaskan, penggerebekan atas inisial NN tersebut sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat. Hal ini juga untuk membuktikan kepada pihak berwenang, bahwa aktivitas prostitusi di Kota Padang masih marak, namun ditutup-tutupi pihak terkait di ibu kota Provinsi Sumbar tersebut.
Sebelumnya, keterangan pers yang tersebar di pemberitaan, Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, menyatakan Ketua DPD Gerindra Sumbar itu memang "memancing dan memesan" PSK inisial NN itu melalui akun temannya bernama Rio. Kemudian NN diantar mucikarinya inisial AS hingga ke pintu kamar 606 sekitar pukul 14.00 WIB.
Dalam berbagai pemberitaan dinyatakan, kasus prostitusi itu terungkap karena informasi dari Anggota DPR RI itu. Lebih dari itu, Andre dinilai ingin membuktikan, dan ingin 'membuka mata' pemerintah daerah setempat, sekaligus juga ikut memberantas prostitusi di Kota Padang. Terutama maraknya prostitusi online yang terjadi akhir-akhir ini. "Penyampaian dari Krimsus bukan, Andre hanya melaporkan adanya tersangka prostitusi tersebut," terang Satake menjawab saat dikonfirmasi.