Jakarta, Gatra.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut memastikan pengawasan ketat dalam pelaksanaan imbauan International Maritime Organization (IMO) terkait peningkatan pengawasan dan pencegahan terhadap masuknya virus corona ke Tanah Air. Hal itu disampaikan Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Ahmad di Kantor Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (5/1).
Dia mengungkapkan, IMO mengimbau seluruh negara anggotanya termasuk Indonesia agar meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan terhadap virus corona untuk awak kapal, penumpang, dan semua orang yang berada di atas kapal. Namun, lanjutnya, dipastikan kegiatan pelayaran dari dan ke Cina tetap beroperasi seperti biasa dengan memperketat pengawasan dan pemeriksaan kapal-kapal yang masuk ke Indonesia.
"Sejak awal Indonesia telah melaksanakan imbauan IMO yang tertuang dalam Surat Edaran Nomor 4204 tertanggal 31 Januari 2020 perihal Novel Corona Virus guna mengantisipasi penyebaran virus corona yang telah ditetapkan oleh WHO sebagai global epidemic dengan status darurat global," jelasnya.
Dalam surat edaran itu, terang Ahmad, IMO juga menyampaikan informasi dan pedoman rekomendasi dari WHO tentang tindakan pencegahan yang perlu dilakukan dalam rangka meminimalisir resiko terjangkitnya virus corona terhadap pelaut, penumpang, dan orang yang berada di atas kapal.
"WHO dan IMO menyarankan bahwa tindakan untuk membatasi risiko penyebaran virus corona harus dilaksanakan, tanpa pembatasan pada lalu lintas internasional," kata Ahmad.
Selain itu, pihaknya juga telah menginformasikan kepada semua pemangku kepentingan agar menyebarluaskan informasi untuk memastikan bahwa pelaut, penumpang, dan orang lain yang berada di atas kapal diberikan informasi yang akurat dan relevan tentang wabah virus corona.
"Kami telah menginstruksikan kepada para Kepala Kantor UPT di seluruh Indonesia agar mengedarkan informasi terkait antisipasi pencegahan virus corona kepada seluruh pemangku kepentingan di bidang pelayaran dan instansi terkait lainnya di wilayah kerja masing-masing," ujar Ahmad.
Sebagai informasi, hasil Rapat Terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa (4/2), memutuskan bahwa pengiriman barang/kargo dari dan ke Cina baik melalui pelabuhan maupun bandara, akan tetap berjalan seperti biasa, sementara pengiriman hewan hidup dari Cina akan dihentikan sementara.