Home Gaya Hidup Milenial Harus Kompeten Bahasa Inggris

Milenial Harus Kompeten Bahasa Inggris

Jakarta, Gatra.com - Generasi milenial menjadi sumber daya manusia (SDM) terbesar, yakni 23,77% dari seluruh warga Indonesia sehingga generasi ini dituntut meningkatkan kapasitas kompetensi, di antaranya bahasa Inggris. Ini sejalan dengan pernyataan menteri pendidikan yang menyebutkan, sekarang adalah era yang lebih membutuhkan kompetensi dibandingkan gelar.

Kompetensi terdapat dua jenis, yaitu hard skill dan yang terpenting soft skill. Mengutip Deloitte Survey 2018, terdapat 3 kunci kompetensi soft skill yang dibutuhkan generasi milenial saat ini: interpersonal skill, kepercayaan diri dan motivasi, serta work ethic. Kemampuan berbahasa asing mendukung kemampuan berkomunikasi yang merupakan soft skill paling penting, ini menjadi modal dasar perkembangan interpersonal skill sekaligus kunci penting bagi kompetensi lainnya.

Walaupun banyak bahasa asing yang sedang nge-trend, menurut Evan Januli, Head of Marketing EF English Centers for Adults, bahasa Inggris tidak akan tenggelam dan akan tetap digunakan.

"Saat ini banyak orang yang mempelajari bahasa asing lainnya, namun bahasa Inggris merupakan bahasa internasional, masih bahasa utama yang diakui di dunia," ujarnya di CoHive 101 Building, Jakarta Selatan, Rabu (5/2).

Sejalan dengan pernyataan Evan Januli, psikolog klinis dewasa, Tara Adhisti De Thouars, berpendapat, bahasa merupakan pendukung terbesar untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri. Sesuai dengan karakteristik generasi milenial yang berpikiran terbuka, suka dengan tantangan, multitasking, dan pengejar kesuksesan. Dengan menguasai bahasa akan membuat seluruh karakter tersebut mencapai potensi maksimal.

Untuk meningkatkan kompetensi, dalam Teori Abraham Maslow tentang Hierarchy of Needs, seseorang harus mencapai tingkat esteem dahulu. Tingkat esteem tercapai saat physiological Needs, Safety, Love and Belonging (kebutuhan dasar setiap manusia) sudah terpenuhi.

Esteem merupakan kebutuhan psikologis yang merasa memiliki suatu kemampuan sehingga timbul rasa berharga dan diakui oleh orang lain.

Setelah memiliki esteem atau kepercayaan diri karena mempunyai kemampuan, akhirnya manusia akan meningkat ke aktualitas diri.

"Aktualitas diri adalah kita mencapai potensi yang paling maksimum. Kalau saya tahu saya mampu berbahasa asing, maka saya akan memanfaatkan sebaik-baiknya," ujarnya.

Tara menjelaskan, ada midset yang perlu ditanamkan untuk dapat mengoptimalkan kompetensi diri, yaitu keluar dari zona nyaman, mencoba melakukan tantangan baru, dan dengarkan keinginan atau kata hati.

"Kata hati maunya apa, ingin jago bahasa asing? Kalau kata hati bilang iya, lakukan. Biasanya ketika hati berkata iya, pikiran ketakutan mengambil alih jadi kita menolak kata hati, akhirnya kita tidak bahagia. Apa yang kita inginkan lakukan itu, karena kalau tidak akan menyesal dan tidak happy lagi," kata Tara.

Pentingnya bahasa Inggris untuk dipelajari, sehingga EF mendirikan EF English Centers for Adult sejak 2013, untuk menyesuaikan dengan gaya hidup generasi milenial yang dilingkupi berbagai aktivitas dan lekat dengan penggunaan teknologi.

EF Adults menggunakan sistem belajar interaktif yang mengedepankan conversation dan waktu belajar fleksibel, dapat menentukan belajar secara online atau di center EF Adults manapun.

Reporter: FBA

1148