
Karanganyar, Gatra.com - Pamor Singkong Jalak Towo semakin moncer. Jenis singkong ini dikreasi menjadi berbagai kue dan camilan yang berkemasan serta bermerek. Hanya saja, dibutuhkan proteksi Singkong Jalak Towo agar sah milik Karanganyar.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Peternakan Karanganyar, Riyanto mengatakan penggalian potensi Singkong Jalak Towo diseriusi tahun ini. Alasannya, ragam makanan dari jenis ini makin diminati, misal singkong goreng tabur keju, kue cokelat, gethuk dan sebagainya. Penjualannya dititipkan ke toko oleh-oleh ternama seperti Gethuk Semar yang berpusat di Karangpandan.
"Pangan lokal yang sekarang lagi hits adalah Jalak Towo, setelah tahun lalu ketela ungu. Jalak Towo khas Karanganyar yang sulit dikembangkan di kabupaten/kota lain. Sedangkan ketela ungu bisa ada di mana saja dan bukan khas Karanganyar," katanya kepada Gatra.com di kantornya, Rabu (5/2).
Proteksi varietas singkong ini perlu dilakukan, sehingga petani bakal lebih percaya diri membudidayakannya serta menjualnya ke pasar lebih luas. Singkong jenis istimewa ini dijual mentah Rp 4.000 hingga Rp 5.000 per kilogram atau lebih mahal dibanding singkong pada umumnya yang dijual dengan harga Rp2.000 per kilogram. Ia mengatakan, budidaya Singkong Jalak Towo sejauh ini terbatas wilayah tertentu.
"Tanaman ini bisa tumbuh di mana saja. Namun hanya di daerah tertentu saja singkongnya bisa pulen dan gurih. Yakni di Wonorejo Jatiyoso, Kemuning Ngargoyoso, Tawangmangu Kota dan Tengklik," katanya.
Didukung Perbup no 66 tahun 2019 tentang Pengembangan Pangan Lokal di Kabupaten Karanganyar, diharapkan jenis makanan berbahan baku panenan asli Bumi Intanpari bakal mampu meningkatkan perekonomian penduduknya.
Lebih lanjut dikatakan, proteksi tersebut memerlukan pengakuan dari Kementrian Pertanian perihal varietas lokal milik Kabupaten Karanganyar. Usai memproteksinya melalui langkah paten, lalu memaksa pasar membelinya. Minimal mewajibkan masyarakat Karanganyar memilihnya dibanding makanan dari luar.
"Ada kabupaten lain yang mewajibkan ASN membeli sayur, buah dan beras hasil buminya. Kenapa kita enggak?" katanya.