Semarang, Gatra.com - Kasus Virus Corona di Cina tidak membawa pengaruh signifikan terhadap kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jawa Tengah (Jateng).

Kepala Dinas Pemuda Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar) Jateng, Sinung N. Rachmadi menyatakan wabah Corona terjadi saat kunjungan wisman ke Jateng tidak ramai atau low season.

“Memang ada pengaruhnya kasus Virus Corona terhadap kunjungan wisman, tapi tidak signifikan,” katanya dalam jumpa pers di Kantor Gubernuran Jateng di Jalan Pahlawan Kota Semarang, Rabu (5/2).

Dengan adanya kasus Virus Corona, lanjutnya, maka kunjungan wisman dan asal Cina ke Indonesia termasuk ke Jateng dihentikan tanpa batas waktu belum ditentukan.

Menurut Sinung, jumlah kunjungan wisman asal negeri Tirai Bambu ke Jateng pada 2019 tidak terlalu besar, di bawah 1%.

“Dari total jumlah wisman 2019 sebanyak 691.000 orang, yang dari Cina hanya sebesar 0,25 persen. Cina menduduki peringkat ketujuh,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sinung, menyatakan dengan dihentikannya wisatawan dari Cina tersebut, maka anggaran promosi pariwisata yang telah dijadwalkan ke negara tersebut akan dialihkan ke negara lain di kawasan Timur Tengah seperti Uni Emirat Arab.

Alasan dialihkan ke Timur Tengah, karena selama ini kunjungan wisatawan dari kawasan jazirah Arab tersebut masih kecil.

“Kami ingin meningkatkan kunjungan wisatawan dari kawasan Timur Tengah,” ucapnya.

Meski ada kasus Virus Corona, menurut Sinung, tidak akan merivisi target kunjungan wisman pada 2020 sebanyak 850 ribu.

Kunjungan wisman ke Jateng dari Eropa, seperti Prancis, Belanda serta dari Asia Tenggara seperti Malaysia dan Singapura tetap akan tinggi pada Agustus hingga Desember mendatang.

“Masih tetap optimistis dapat mencapai target kunjungan wisman sebanyak 850 ribu orang,” katanya.

Bila Virus Corona bisa diatasi sebelum Agustus, imbuhnya, maka diharapkan wisman dari Cina yang tertunda sekitar 35 ribu dapat masuk ke Jateng.