Singapura, Gatra.com - Kementerian Kesehatan Singapura mengumumkan, enam kasus baru virus novel corona (2019-nCoV) di Singapura, termasuk empat yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke Cina baru-baru ini telah dites positif virus novel corona pada Selasa (4/2).
Empat kasus penularan lokal terkait dengan pelancong dari Tiongkok, lalu dua kasus lainnya adalah warga Singapura yang dievakuasi dari Wuhan pada 30 Januari lalu.
Dari jumlah itu, total kasus yang dikonfirmasi di Singapura menjadi 24. Dari empat kasus yang ditransmisikan secara lokal, tiga memiliki interaksi yang berkepanjangan dengan para pelancong dari Cina.
Otoritas kesehatan di Cina mengkonfirmasi kalau dua dari pelancong itu telah terinfeksi virus novel corona.
"Meskipun empat dari kasus ini merupakan kluster transmisi lokal, belum ada bukti penyebaran komunitas berkelanjutan yang meluas di Singapura," kata perwakilan Kementerian Kesehatan Singapura dilansir dari Channel News Asia.
Diketahui, sekelompok wisatawan dari Cina tiba di Singapura pada 22 Januari. Sehari kemudian, kelompok itu mengunjungi sebuah toko produk kesehatan di 24 Cavan Road di Jalan Besar, di antara tempat-tempat lain.
Kasus ke-19 adalah seorang warga Singapura berusia 28 tahun yang bekerja sebagai tenaga penjualan di Yong Thai Hang, sebuah toko produk kesehatan yang melayani wisatawan asal Cina.
Dia tidak memiliki riwayat perjalanan baru-baru ini ke Cina tapi melaporkan sakit tenggorokan dan demam pada 29 Januari, lalu mencari perawatan di klinik dokter umum pada hari yang sama.
Dia pergi ke unit gawat darurat Rumah Sakit Tan Tock Seng (TTSH) pada 30 Januari dan diberhentikan setelah rontgen dada kembali negatif karena pneumonia.
Dia tidak meninggalkan rumahnya di Jalan Bukit Merah dari 31 Januari hingga 2 Februari. Pada 3 Februari, dia dirawat di Rumah Sakit Umum Singapura (SGH) dan dinyatakan positif 2019-nCoV pada pukul 11.00 malam.
Kasus ke-20 adalah warga Singapura berusia 48 tahun yang juga bekerja sebagai tenaga penjualan di Yong Thai Hang. Dia tidak memiliki riwayat perjalanan ke Cina. Wanita yang tinggal di Hougang Street 61 itu melaporkan timbulnya gejala pada 25 Januari dan dirawat di Pusat Nasional untuk Penyakit Menular (NCID) pada 3 Februari.
"Mengingat dia adalah kolega kasus ke-19, dia diklasifikasikan sebagai kasus tersangka dan segera diisolasi," tulis Kementerian Kesehatan Singapura dalam siaran pers.
Berikutnya, kasus ke-21 adalah pembantu rumah tangga (PRT) dari warga Singapura yang terkena kasus ke-19.
Warga negara Indonesia berusia 44 tahun ini tidak memiliki sejarah perjalanan ke Cina dan dia juga tinggal di Jalan Bukit Merah. Dia melaporkan timbulnya gejala pada 2 Februari dan tidak meninggalkan tempat tinggalnya. Kemudian wanita ini dirawat di SGH pada 3 Februari dan dinyatakan positif virus novel corona pada Selasa sore waktu setempat.
Sementara itu, kasus 22 dan 23 termasuk di antara 92 warga Singapura yang dievakuasi pada 30 Januari dari Wuhan, pusat penyebaran wabah koronavirus. Mereka tidak memiliki gejala apa pun ketika mereka naik ke penerbangan Scoot dan mereka dikarantina saat mendarat di Singapura.
Semua warga Singapura yang dievakuasi dari Wuhan diuji untuk virus novel corona. Pada hari Senin (3/2), kasus 22 dan 23 dinyatakan positif, meskipun terus menunjukkan tidak ada gejala. Mereka disimpan di ruang isolasi di NCID.
Kasus 24 adalah warga Singapura berusia 32 tahun yang bekerja sebagai pemandu wisata dan membawa rombongan turis ke Yong Thai Hang, di mana kasus 19 dan 20 adalah karyawan. Dia tidak memiliki sejarah perjalanan ke Cina dan tidak memiliki gejala ketika dia pergi ke NCID pada 3 Februari. Hasil tes mengkonfirmasi infeksi pada Selasa sore.
"Kami juga menghubungi orang-orang dengan profil yang mirip dengan empat kasus penularan lokal di atas, yang baru-baru ini melakukan kontak dekat dengan orang-orang dengan riwayat perjalanan ke Cina daratan," terang Kementerian Kesehatan Singapura.