Jakarta, Gatra.com - Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah terus berupaya melakukan kaji terap teknologi, untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian.
Disampaikan Hammam, salah satunya dengan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligences (AI). Menurutnya, penerapan kecerdasan buatan atau Artificiak Intelegence (AI), dapat membawa perubahan besar di sektor pertanian.
"Perubahan ini artinya yaitu manfaat yang baik. Agar industri agrikultur di Indonesia semakin berdaya saing di era industri 4.0. Salah satunya lewat Agriculture War Room (AWR) atau Pusat Komando Strategis Pembangunan Pertanian ini," ujar Hammam di Jakarta, Selasa (4/2/2020).
Baca juga: Mentan Pantau Masalah Pertanian Lewat War Room
Hammam menjelaskan, keberadaan AWR Kementan merupakan sebuah terobosan teknologi. Kedepan, Dirinya pun siap memperkuat AWR dengan pemanfaatan artificial intelligence (AI) dengan Internet of Thing (IoT), sehingga seluruh tahapan-tahapan vegetasi dari berbagai komoditas pertanian dapat bergerak mengadopsi industri 4.0.
"Konsepnya adalah AI Kuadrat, yakni Artificial Intelligence untuk Agricultural Intelligence. Ini akan menjadi terobosan dalam memberikan penguatan untuk menjaga kedaulatan pangan," Jelas Hammam.
Sebelumnya, Hammam juga mengatakan bahwa BPPT telah bersinergi dengan BPS dan baru saja merampungkan Data Lahan Baku Sawah Tahun 2019.
Kolaborasi tersebut melahirkan adanya satu data terkait lahan baku sawah Indonesia atau penghitungan luas panen dan produksi 2019. Diungkapkan Hammam, Data tersebut akan menjadi rujukan utama dalam menentukan kebijakan pangan terutama beras.
"Kami terus berkolaborasi melakukan penghitungan yang lebih akurat, agar data lahan baku sawah tahun 2019 dapat menjadi rujukan yang valid, khususnya dalam memutuskan kebijakan nasional dibidang pertanian," pungkas Hammam.