Semarang, Gatra.com - Banjir menggenangi pemukiman warga di kawasan Mangkang, Kota Semarang akibat meluapnya Sungai Beringin dan Sungai Plumbon, Selasa (4/2). Selain menggenangi pemukiman warga, banjir juga menggenangi jalan Pantura Mangkang dan mengakibatkan kemacetan panjang.
Salah seorang warga Mangkang Wetan, Adeniyar Wicaksono mengaku banjir diakibatkan oleh meluapnya sungai Bringin yang tidak mampu menampung debit air akibat hujan deras yang terjadi wilayah Semarang atas.
"Hujan sekitar jam 1 siang lalu kali meluap sekitar jam 2 lebih. Biasanya tidak separah ini," ujarnya.
Sejumlah pengendara sepeda motor mengalami mogok saat berusaha menerjang banjir di jalur Pantura dan mengakibatkan kemacetan panjang.
"Iya macet. Baik dari arah Semarang ke Kendal, dan sebaliknya," imbuhnya.
Sementara itu, wilayah yang tegenang air berada di Kelurahan Wonosari, Mangkang Wetan, dan Mangunharjo. Ketinggian air berbeda beda.
"Di wilayah RW 1 Mangkang Wetan sampai lutut banjirnya. Tapi di RW 3,4,5,6 lebih dalem lagi," ujar Aden.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman yang juga tinggal di daerah Krajan Mangkang Wetan mengaku, musibah banjir ini terjadi hampir di seluruh Mangkang Wetan dan Mangunharjo.
"Merata ini banjirnya mulai dari Mangkang Wetan, Mangunharjo dan Wonosari. Ketinggian airnya bervariasi, mulai dari 50 centimeter sampai satu meter lebih," ujarnya.
Pria yang akrab disapa Pilus ini menjelaskan, banjir tersebut murni akibat meluapnya sungai Beringin dan Plumbon. Sejauh ini, katanya, belum ada temuan terjadinya tanggul jebol.
"Ini murni karena meluapnya dua sungai tersebut akibat curah hujan yang tinggi. Perlu adanya normalisasi di sungai Beringin dan Plumbon supaya banjir tidak terjadi lagi," tegasnya.