Bogor, Gatra.com - Dampak virus Corona Cina sudah menyasar sektor pariwisata. Untuk itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan, Pemerintah akan menggalakan wisatawan nusantara. Artinya, men-encourage agar wisatawan kita dari Indonesia itu berwisata di Indoensia.
Sebab, dengan kondisi seperti saat ini, traveling ke luar negeri pasti ada potensi virus coronanya, sehingga untuk mengurangi risiko tersebut. Namun, yang terpenting untuk menghidupi pariwisata dalam negeri.
"Itu hal lain yang cepat bisa kita lakukan. Kedua juga ada potensi pesawat-pesawat yang menuju ke China. Kan banyak nih yang ga bisa terbang ke sana. Kita akan tawarkan bekerjasama dengan mereka untuk menjadikan tujuannya jadi ke Indonesia," kata Wishnutama ditemui awak media, di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2).
Maka dari itu, lanjutnya, agar maskapai asing mengalihkan rute wisatanya ke destinasti yang ada di Indonesia, dirinya dengan Menhub akan mencoba berdiskusi dan menawarkan kerjasama.
"Sekitar ada 30an airline yang siapa tahu bisa mengalihkan rutenya ke Indonesia. Sehingga tetap bisa membantu pariwisata ini, di Indonesia," ujarnya.
"Jadi itu hal yang penting. Jadi memang tidak mudah. Ini kan mengganti rute kan ga kayak naik mobil mengubah haluan. Tapi kan prosedurnya panjang. Tapi kita akan melakukan usaha tersebut," tambahnya.
Di sisi lain, kata Eks bos Net TV ini, Pemerintah juga akan mengoptimalkan pemasaran ke negara-negara lainnya. Tujuannya, untuk mensubsitusi wisman dari Cina yang diprediksi akan terus menurun dalam beberapa waktu ke depan.
"Siapa tahu bisa. Untuk menutupi kekurangan dari Cina agak berat tapi paling ga lumayan lah bisa menambah. Tapi paling tidak secara umum, kita sudah, internally di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan melakukan bergai macam startegi lah untuk mengatasi kondisi ini. Karena kondisi ini bukan hal yang gampang. Bukan Indonesia saja, semua negara juga mengalami problem yang sama," jelasnya.
Selanjutnya, Wisnhutama mengatakan, wisatawan dari Tiongkok dalam masa setahun ada 2 juta. Kalau dihitung dari segi devisa hampir $ 4 milyar dari wisman Cina saja.
"Jadi memang ini sebuah tantangan yang cukup berat buat pariwisata. Tentu sekali lagi yang menjadi prioritas utama adalah melindungi kesehatan bangsa Indonesia. Itu adalah suatu hal utama. Tapi akan mempunyai dampak, dari pariwisata akan sangat paling besar," pungkasnya.