Lombok Barat, Gatra.com -- Berdasarkan perspektif ekonomi, peningkatan jumlah penduduk khususnya kelahiran akan memperburuk kondisi kemiskinan, karena pada umumnya kemiskinan akan diukur berdasarkan pendapatan perkapita. Kelahiran seorang anak akan menyebabkan berkurangnya pendapatan per kapita rumah tangga. Akibatnya rumah tangga rentan untuk masuk dalam katagori penduduk miskin.
“Jadi secara teoritis pertumbuhan penduduk yang tinggi menimbulkan dampak negatif karena meningkatnya kebutuhan berbagai layanan sosial dan ekonomi. Seperti besarnya permintaan terhadap fasilitas pendidikan bagi anak-anak usia sekolah, kesehatan dan berbagai layanan sosial seperti pasar,” kata Kabid pengendalian penduduk Perwakilan BKKBN provinsi NTB, L Nuzulul Kuswan di Lombok Barat, Selasa (4/2).
Menurut dia, dari sisi lingkungan, pertumbuhan penduduk yang tinggi justru akan berakibat pada ancaman ketersediaan pangan berupa penurunan produksibahan pangan, hingga mengakibatkan terjadinya pengerusakan hutan dan penurunan kondisi lahan yang selanjutnya berakibat pada kelaparan, mempersulit upaya untuk memperlambat perubahan iklim.
Dikatakan Nuzulul, terkait dengan hal itu diperlukan design kependudukan yang harus didukung oleh data yang valid yang akan mampu menjawan tantangan 25 tahun ke depan. “Jadi data yang dipersiapkan haruslah benar-benaer valid. Karena dalam penyusunan grand design diperlukan data yang valid. Karena tanpa data yang valid apapun grand disignnya tidak akan memperoleh hasil sempurna,” tukas Nuzulul.
Nuzulul melihat, pemerataan pembangunan saat ini belum didukung oleh ketersediaan data yang sama dan tidak ada sinergi antara satu lembaga dengan lembaga lainnya. Berbagai aturan yang sifatnya tumpang-tindih seringkali mengacaukan pendataan yang diinginkan. Banyaknya instansi yang berbeda data menjadi penghambat untuk penyusunan grand design itu sendiri.
“Karena itu ke depan diharapkan ada kesepakatan data dari berbagai dinas/instansi yang bersentuhan langsung dengan persoalan kependudukan ini agar tidak membingunkan dalam penyusunan grand design kependudukan,” tutup Nuzulul.