Banyumas, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten Banyumas memfasilitasi percepatan proses proses perizinan sejumlah objek wisata di wilayah Banyumas. Pasalnya, sebagian besar daya tarik wisata tersebut belum mengantongi izin usaha.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Banyumas, Amrin Ma'ruf usai Sosialisasi Penanaman Modal dengan Pelaku Usaha di Bidang Pariwisata di Mal Pelayanan Publik Purwokerto, Selasa (4/2) mengemukakan, sebagian besar pelaku usaha pariwisata yang terkumpul ternyata belum memiliki legalitas. saat ini mereka masih menyelesaikan proses perizinan tersebut.
"Dari 35 yang diundang, ada 5 yang hadir. Tapi hanya satu yang sudah berizin. Jadi ini kami jemput bola dan kami sosialisasikan tentang kebijakan kemudahan investasi di bidang wisata. Kami akan memfasilitasi para pengelola wisata di pedesaan agar memiliki legalitas sudah banyak yang berjalan tapi perizinan belum selesai," ujarnya
Dia mengatakan, sosialisasi tersebut menghadirkan pengelola usaha wisata baik kuliner, objek wisata, agrowisata hingga kolam renang. Daya tarik wisata tersebut tersebar di 35 desa pada 15 kecamatan di Kabupaten Banyumas.
Dari hasil dialog, para pengelola wisata tersebut mengaku tidak mengetahui mekanisme untuk mengurus perizinan. Salah satunya adalah penggunan sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single Submission (OSS).
"Prinsip kami adalah terpenuhinya tata ruang. Kalau sudah terpenuhi, kami dari dinas teknis akan memfasilitasi pecepatan perijinan. Kalau itu belum terpenuhi, maka saya minta untuk bisa mengikuti advice kegiatan arah agro wisata. Kendalanya biasanya masalah kurangnya komunikasi dengan konsultan dan mereka tidak tahu peraturan perijinan yang baru melalui OSS itu," ujarnya.
Amrin menjelaskan, OSS justru memudahkan para pengusaha pariwisata untuk mengurus perizinan secara daring. Namun, mereka harus mempersiapkan sejumlah dokumen yang menjadi persyaratan.
"Karena mereka mengalami kesulitan saat menggunakan OSS, kami diminta untuk menfasilitasi dan mendampingi untuk proses perizinannya," kata dia.
Manajer Operasional Agro Karang Penginyongan, Djoko Sutrisno mengaku, setelah mendapat penjelasan mengenai OSS tersebut pihaknya akan segera mengurus perizinan. Namun, daya tarik wisata yang dikelolanya masih harus mengurus Amdal.
"OSS sebenarnya sangat membantu. Kita hanya perlu akta, NPWP dan KTP. Ya kami akan segera mengurus tetapi, kami masih membutuhkan ijin lokasi Amdal dan penetapan tata ruangnya. Kami akan segera mengurusnya," ujarnya.