Singapura, Gatra.com - Harga minyak mentah kembali membaik, pada perdagangan Selasa (4/2). Sehari sebelumnya, harga minyak mentah sempat mengalami tekanan, bahkan berada pada level terendahnya dalam jangka waktu satu tahun.

Harga minyak mentah Brent tercatat berada di level US$54,66 per barel, naik 21 sen, atau hampir 0,4 persen. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat, naik 32 sen, atau 0,6 persen, menjadi US$50,43 per barel.

Para ekonom menilai, naiknya harga minyak mentah disebabkan oleh meningkatnya sentimen perdagangan di wilayah Asia-Pasifik. Selain itu, bursa saham Asia juga telah meningkat pada pembukaan perdagangan Selasa (4/2).

"Rebound harga minyak mentah mencerminkan peningkatan sentimen perdagangan (di seluruh wilayah Asia-Pasifik), karena kekhawatiran terhadap wabah coronavirus sedikit berkurang. Pasar ekuitas Asia juga pulih dari kerugian kemarin," kata analis pasar di CMC Markets, Margaret Yang, seperti dilansir Reuters, Selasa (4/2).

Yang melanjutkan, pulihnya harga minyak mentah dipengaruhi juga oleh pertimbangan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, yang berencana untuk mengurangi pasokan, di tengah kekhawatiran global akan virus corona.

"Diperkirakan sekitar setengah juta barel pemotongan, tetapi kami tidak akan mengesampingkan pemotongan yang lebih dalam jika situasinya memburuk. Harapan ini mendorong perdagangan minyak hari ini," jelas Yang.

Sebelumnya, pada Senin (3/2), negara-negara yang tergabung dalam OPEC telah mempertimbangkan untuk mengurangi produksi minyak mereka hingga 500.000 barel per hari (bpd), karena dampak pada permintaan minyak akibat virus corona.