Jakarta, Gatra.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah pengguna transportasi umum di Jabodetabek masih terbilang minim. Untuk itu, menurutnya ada banyak hal yang perlu dikoordinasikan dalam mengatasi tingginya jumlah penduduk, khususnya di Jakarta sebagai Ibukota negara.
"Saya rasa ini soal serius mengingat jumlah warga terus meningkat luar biasa yang mana saat ini telah mencapai 8,8 juta jiwa. Sementara kita lihat jumlah pengguna angkutan umum masih belum banyak, hanya sekitar 32%," ujar Budi dalam diskusi panel yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) di Hotel Le Meridien, Jalan Jendral Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (4/2).
Dia menambahkan, jumlah pengguna transportasi umum di Jabodetabek jauh dibanding dengan kota-kota yang berada di negara lainnya. Padahal, jelas Budi, Jabodetabek merupakan wilayah dengan jumlah transportasi umum terbesar di Asia Tenggara.
"Kalau kita lihat negara tetangga, Singapura itu pengguna transportasi umum bisa mencapai 60%," tuturnya.
Guna mengatasi hal tersebut, dia menegaskan bahwa perlu adanya percepatan pembangunan transportasi massal yang terintegrasi. Dua moda angkutan yang disorotnya adalah Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT), setelah sebelumnya fokus terhadap TransJakarta.
"Dengan adanya LRT dan MRT ini tentu mempermudah konektivitas antara Jakarta dengan kota disekitar yang menjadi penyangga. Ini merupakan solusi dan menjadi penting untuk kita tingkatkan," kata Budi.