Yerusalem, Gatra.com - Israel dan Sudan sepakat untuk memperbaiki hubungan kerja sama. Hal ini diungkapkan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu setelah mengadakan pembicaraan dengan kepala dewan berdaulat Sudan Abdel Fattah al-Burhan di kota Entebbe, Uganda Tengah pada Senin (3/2). "Telah disepakati untuk memulai kerja sama yang mengarah ke normalisasi hubungan antara kedua negara," kata pernyataan Israel seperti dikutip Reuters, Selasa (4/2).
Kesepakatan menjalin hubungan yang normal bisa membuka jalan bagi pemimpin sayap kanan Israel untuk berjanji mengembalikan warga Sudan yang bekerja secara ilegal. Para migran ini sebelumnya berpendapat bahwa mereka tidak dapat dipulangkan karena Israel ingin balas dendam dengan Sudan. "Netanyahu percaya bahwa Sudan bergerak ke arah yang baru dan positif," kata pernyataan Israel.
Israel mengungkapkan bahwa pemimpin Sudan tertarik untuk membantu negaranya melewati proses modernisasi dengan membuat Israel mendapat pengakuan di mata dunia. Israel sebelumnya menganggap Sudan sebagai negara yang mengancam keamanan mereka. Israel menuduh Iran memanfaatkan mereka sebagai jalan untuk penyelundupan amunisi ke Jalur Gaza.
Meski demikian, Israel masih berperang dengan Sudan. Jika rencana normalisasi hubungan terwujud, Sudan akan menjadi negara Arab ketiga yang mengakui status kedaulatan Israel.