Home Ekonomi Kenaikan Cukai Rokok Tekan Nilai Tukar Petani di NTT

Kenaikan Cukai Rokok Tekan Nilai Tukar Petani di NTT

Kupang, Gatra.Com -- Nilai Tukar Petani (NTP) untuk Provinsi NTT pada bulan Januari 2020 didasarkan pada perhitungan NTP dengan tahun dasar 2018 sebesar 96,25. “Penghitungan nilai tukar petani (NTP) ini mencakup 5 subsektor yaitu subsektor Padi & Palawija, Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat, Peternakan dan Perikanan,” kata Darwis Sitorus, Kepala BPS NTT kepada menjawab pertanyaan Gatra.Com di Kantornya ( 3/2).

Nilai tukar petani adalah rasio antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase. Nilai tukar petani merupakan salah satu indikator dalam menentukan tingkat kesejahteraan petani.

Dia merincikan pada bulan Januari, NTP Nusa Tenggara Timur sebesar 96,25 dengan NTP masing-masing subsektor tercatat sebesar 95,55 untuk subsektor tanaman padi-palawija (NTP-P); 102,66 untuk sub sektor hortikultura (NTP-H); 93,09 untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-TPR); 103,61 untuk subsektor peternakan (NTP-Pt) dan 95,94 untuk subsektor perikanan (NTP-Pi).

“Jadi untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-TPR); 103,61 disusul sub sector tanaman padi –palawija ( NTP –P ) sebesar 102,66.Berikutnya subsektor peternakan (NTP-Pt) dan 95,94 untuk subsektor perikanan (NTP-Pi) dan untuk sub sektor hortikultura (NTP-H); 93,09 ,” jelas Darwis Sitorus.

Lebih lanjut Sitorus mengemukakan terjadi penurunan sebesar 0,90 persen pada NTP Januari 2020 jika dibandingkan dengan NTP Desember 2019. “Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan/daya beli dan daya tukar (term of trade) petani di pedesaan menurun dibanding bulan sebelumnya. Atau terjadi penurunan harga produksi pertanian sedangkan harga kebutuhan konsumsi pertanian meningkat,” ujar Darwis Sitorus.

Di daerah pedesaan kata Darwis Sitorus terjadi Inflasi 1,00 persen. Ini dipengaruhi oleh kenaikan harga makanan, minuman dan tembakau karena adanya peningkatan harga cukai rokok. “Jadi diDaerah Pedesaan terjadi Inflasi 1,00 persen. Ini dipengaruhi oleh kenaikan harga makanan, minuman dan tembakau karena adanya peningkatan harga cukai rokok ,” katanya.

239