Kebumen, Gatra.com – Pemerintah Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah mengoptimalkan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk menyalurkan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT). Bupati Kebumen, Yaizd Mahfudz mengatakan langkah ini dilakukan agar BUMdes berperan aktif dalam bidang sosial, sekaligus stimulan agar BUMDes cepat beraktivitas. Pasalnya, masih banyak BUMDes yang sudah berdiri namun belum beraktivitas.
Dia mengklaim, pada 2019 lalu, sebanyak 67 persen lebih desa di Kebumen telah mendirikan BUMDes. Dari 449 desa, 304 di antaranya sudah mendirikan BUMdes. “Bagi-bagi desa lainnya, kita terus mendorong,” katanya.
Menurut dia, peran BUMDes makin vital akhir-akhir ini, terutama untuk pengendalian harga kebutuhan pokok di pedesaan. pasalnnya, sejumlah bahan pokok di pedesaan justru berharga lebih tinggi dibanding perkotaan. “Gula pasir itu malah lebih mahal di pedesaan pegunungan,” ucapnya.
Dia yakin, BUMDes tak akan mengangggu, apalagi sampai mematikan warung kelontong pedesaan. Bahkan, dia menilai keberadaan BUMDes, selain sebagai pengendali harga, juga bisa bermitra dengan warung-warung kecil sebagai pusat kulakan. “Warung kecil dari pada belanja jauh bisa membeli di BUMDes,” ujarnya.