Hong Kong, Gatra.com - Ratusan pekerja rumah sakit di Hong Kong mogok pada Senin (3/2), menuntut perbatasan dengan daratan Cina ditutup total untuk mengurangi risiko penyebaran virus Corona. Diwartakan BBC, Hong Kong telah menangguhkan layanan kereta api lintas batas dan kapal feri, namun petugas rumah sakit menginginkan penutupan perbatasan secara total.
Pihak berwenang mengatakan, jika menutup perbatasan sepenuhnya akan bertentangan dengan saran dari World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia. Total, ada 15 kasus yang telah dikonfirmasi berada di kota. "Jika tidak ada penutupan perbatasan secara total, tidak akan cukup tenaga kerja medis, peralatan pelindung, atau ruang isolasi, untuk memerangi wabah itu," kata Winnie Yu, ketua Aliansi Karyawan Otoritas Rumah Sakit yang baru dibentuk.
Ratusan pekerja medis yang merasa perannya tidak signifikan dalam rumah sakit, mogok pada hari ini. Serikat pekerja mengatakan, pekerja medis garis depan, termasuk dokter dan perawat, akan mengikuti aksi lanjutan pada Selasa jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.
Hong Kong, yang memiliki populasi tujuh juta, adalah bagian dari Cina tetapi memiliki otonomi yang signifikan. Di perbatasan pun diberlakukan pemeriksaan ketat seperti penjagaan pada pos internasional pada umumnya.
Selain itu, Cina juga mebutup akses transportasi, satu di antaranya dengan berhenti mengeluarkan visa untuk pelancong individu ke Hong Kong. Ada lebih dari 17.000 kasus wabah Corona yang telah terkonfirmasi dan 361 kematian akibat virus tersebut di daratan Cina saja. Di luar Cina, ada lebih dari 150 kasus virus yang dikonfirmasi dengan satu kematian, yakni di Filipina.