Jakarta, Gatra.com - Banyak konten hoaks mengenai virus corona beredar melalui Whatsapp. Namun, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Johnny Gerald Plate tak berniat membatasi akses aplikasi pesan instan tersebut.
"Justru yang kita minta Whatsapp diperbanyak menjelaskan yang benar. Jangan berpikir diametral yang itu (membatasi WA), jangan selalu suka yang buruk-buruk saja, kali ini yang baik-baik," kata Johnny di Kantor Kominfo, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (3/2).
Hingga Senin, 3 Februari 2020, tim AIS Kominfo menemukan 54 konten hoaks terkait dengan informasi virus corona. Informasi yang dibeberkan konten hoaks tersebut beragam, mulai dari soal sumber penyebaran, ada kabar pasien di rumah sakit beberapa daerah terkena virus corona, hingga soal pencegahan dan penyembuhannya.
Baca juga : Hindari Penipuan di Sosmed! Ini Kiat Jitu dari WhatsApp
Adapun, konten hoaks tersebut disebarkan lewat fitur forward yang tersedia di Whatsapp. Tanpa pikir panjang, pengguna yang tidak mengetahui kebenaran informasi yang diterimanya akan diteruskan ke pengguna Whatsapp lainnya.
Johnny mengimbau, masyarakat agar tidak menyebarkan informasi hoaks sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Dia juga meminta agar masyarakat saling mengingatkan agar tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar.
"Ini bukan cuman tugas Kominfo saja, tapi seluruhnya, kepentingan kita semua. Setiap kita mendapat konten hoaks, kita tandai 'ini hoaks' atau 'ini disinformasi", ucap Johnny.
Baca juga : WNI di Natuna, Menkominfo: Masyarakat Terima Informasi Hoaks