Jakarta, Gatra.com - Presiden Jokowi mengapresiasi, upaya yang dilakukan secara bersama Kementrian Luar Negeri, TNI/polri, Kementerian Kesehatan, BNPB, Menko PMK yang telah berhasil mengevakuasi 238 WNI dari Provinsi Hubei, Cina.

"Saya putuskan evakuasi dalam waktu yang sangat singkat bisa dilakukan dengan baik yaitu membawa dari Provinsi Hubei, Kota Wuhan dibawa kembali ke Indonesia. Saya apresiasi itu," kata Jokowi, Senin (3/2).

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengungkapkan rasa terimakasih kepada masyarakat Natuna yang telah bersedia agar wilayahnya dijadikan tempat observasi para WNI selama 14 hari ke depan.

"Saya juga terima kasih ke masyarakat Natuna yang juga sudah memberikan lampu hijau karena ini saudara-saudara kita sendiri. Ada 243 itu adalah sehat tetapi dalam protokol kesehatan diperlukan tahapan-tahapan sebelum dikembalikan ke keluarga. Tahapan observasi sehingga betul-betul dinyatakan mereka clean, bersih sehingga dapat kembali ke keluarga masing-masing. Itu protokol kesehatan yang harus diikuti," kata Jokowi.

Meski Kepala Negara mengaku, terdapat beberapa alternatif sebelum diputuskan Natuna sebagai tempat observasi para WNI. Misalnya, ada masukan Kepulauan Morotai, Maluku Utara. Pertimbangannya, memerlukan landasan yang dapat menurunkan orang dengan jumlah banyak.

"Tidak semua pulau bisa dipakai. Kita mengukur tingkat kesiapan tim kesehatan yang ada di situ. Sehingga keputusan dari tim adalah di Natuna. Saya kira kita memerlukan kebesaran hati seluruh masyarakat Indonesia. Apapun itu adalah saudara-saudara kita," ujarnya.