Jakarta, Gatra.com - Wadah Pegawai KPK turut berduka cita atas meninggalnya Kyai Haji Salahuddin Wahid (Gus Sholah) pada Minggu malam, 2 Februari 2020.
"Dengan wafatnya Beliau, Indonesia telah kehilangan tokoh nasional, bapak bangsa dan sosok negarawan yang juga berjasa dalam pemberantasan korupsi di negeri ini, yaitu dengan selalu menjaga KPK selama ini baik dengan dukungan datang langsung ke gedung KPK maupun dengan upaya KPK di bidang pencegahan korupsi," kata Ketua WP KPK, Yudi Purnomo saat dikonfirmasi, di Jakarta, Senin (3/2).
Kontribusi Gus Sholah salah satunya pada tahun 2017 lalu, almarhum menggagas Deklarasi Tebuireng untuk melawan budaya korupsi dengan para pemimpin lintas agama.
"Semoga, ke depan akan lahir sosok-sosok pewaris pemikiran beliau yang menjaga negeri ini dalam bingkai kebhinekaan, NKRI dan menyuarakan gerakan antikorupsi," ujar Yudi.
Gus Sholah yang hingga wafatnya merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur itu menjalani pendididikannya di SMP N 1 Cikini, Jakarta dan SMA N 1 Jakarta. Setelah itu, Gus Sholah melanjutkan studinya di jurusan arsitektur dari Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1962 hingga lulus.
Ponpes Tebuireng memiliki unit pendidikan seperti madrasah tsanawiyah (MTs), madrasah aliyah (MA), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), hingga Universitas Hasyim Asy’ari (UNHASY) yang kini bernama IKAHA.
Gus Sholah berpulang dalam usia 77 tahun di RS Jantung Harapan Kita, Jakarta setelah dirawat karena sakit jantung pada Minggu malam (2/2).