Banyuwangi, Gatra.com - Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara memberikan apresiasi kepada PT Bumi Suksesindo (BSI) atas komitmen mengembangkan masyarakat di sekitar tambang mereka. Hal itu disampaikan oleh Kabag Hukum Ditjen Minerba, Sunindyo dalam kunjungan ke tambang emas Tujuh Bukit, Banyuwangi, Sabtu (1/2).
Dia mengatakan, Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) diharapkan dapat meningkatkan kemandirian masyarakat dalam bidang perekonomian, pendidikan, sosial budaya, kesehatan, dan lingkungan kehidupan masyarakat. Menurutnya, BSI juga berkontribusi dalam pembangunan daerah Kabupaten Banyuwangi.
"Sebagai kegiatan industri ekstraktif sumberdaya mineral, diharapkan, perusahaan bisa menyiapkan kemandirian ekonomi masyarakat dengan transformasi manfaat tambang menjadi program pembangunan keberlanjutan dengan menperhatikan kearifan lokal serta pemberdayaan ekonomi setempat," ujarnya.
Sunindyo menyebut anak perusahaan Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) ini memiliki banyak program Corporate Social Responsibility (CSR) yang selaras dengan cita-cita pembangunan berkelanjutan. Dia menilai, penyelarasan beberapa program yang ada dalam melahirkan kemandirian, merupakan hal yang sulit terlaksana.
Dia menyatakan, dengan segala risiko bisnis serta dampak terhadap lingkungan masyarakat, sektor tambang menghadapi tantangan yang tak mudah. Apalagi, Sunindyo mengatakan, potensi pariwisata di Banyuwangi sedang mengalami pertumbuhan, sehingga kolaborasi dalam pengembangan masyarakat diharapkan berjalan baik.
Lebih lanjut, ia turut mendorong agar BSI bisa berhasil mendapatkan sepenuhnya social license dari program CSR bersinergi dengan Program Pembangunan Pemkab Banyuwangi.
Sementara itu, Direktur Utama PT BSI, Boyke Abidin mengatakan, social license merupakan bagian yang penting dalam menjalankan kegiatan pertambangan. Oleh sebab itu, pihaknya berkomitmen mengembangkan masyarakat di sekitar area tambang emas yang dikelola perusahaannya tersebut.
Dia menuturkan, social license tidak dapat diberikan oleh siapa pun, kecuali dari persepsi masyarakat itu sendiri. Bahkan dia menyatakan, kegiatan tambang tidak akan berhasil tanpa adanya social license.
"Jadi social license for operate tadi itu penting bagi kami. Tanpa ini jangan harap proyek besar bisa dilaksanakan, oleh siapa pun dan dimana pun tempatnya," ucapnya.