Jakarta, Gatra.com - Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Plt Dirjen Dikti), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nizam menghimbau para peneliti di Perguruan Tinggi, untuk memfokuskan agenda kepentingan dalam negeri, guna mencari penelitian untuk keperluan kampanye.
Menurut Nizam, peneliti di Perguruan Tinggi jangan sampai hanya memfokuskan untuk melakukan publikasi yang berkaitan dengan masalah atau agenda internasional saja. Padahal, masalah di negeri seperti bio diesel, masalah pangan, dan lain-lain masih punya potensi untuk digali dan ditemukan solusinya.
"Kita masih perlunya apa? Misalkan, gunakan minyak sawit, masalah pangan, industri. Jadi, kita bisa menyelesaikan masalah-masalah kita sendiri dengan kekayaan yang dimiliki. Hayati yang sangat besar, keaneka ragam etnis Indonesia yang sangat luar biasa. Ini akan menjadi khazanah pengetahun sehingga, Indonesia bisa muncul dalam peta dunia, sumber ilmu pengetahuan," kata Nizam saat ditemui di Gedung Bidakara, Jakarta, Jumat (31/1).
Hal itu menjadi penting, krena menurut Nizam, saat ini Indonesia masih menjadi negara konsumen dari berbagai ilmu pengetahuan dan publikasi. Bahkan, saat ini masih sedikit penelitian Indonesia yang diterima di dunia Internasional.
"Masih sedikit dari karya-karya penelitian kita yang berkaitan dengan internasional. Namun, jika kita berbicara tentang kedaulatan bangsa, ini sangat penting untuk membangun posisi kita. Kita tidak kalah dengan negara lain," ujar Nizam.
Nizam mengatakan publikasi menjadi penting karena di Perguruan Tinggi, salah satu peran yang menonjol adalah pengetahuan, mengembangkan pengetahuan dan teknologi baru, baik terkait dengan teknik, maupun ilmu sosial.
"Jadi harus kita sadari, publikasi bukan internasional. Kita kelas dunia. Bukan itu. Yang utama adalah perguruan tinggi yang mengembangkan ilmu pengetahuan baru, teknologi dan inovasi baru. Bagaimana kita memvalidasi itu jika kita tidak ikut komunitas internasional?" kata Nizam.