Home Ekonomi Terima Orderan Kampanye, Pengusaha Sablon Rentan Rugi

Terima Orderan Kampanye, Pengusaha Sablon Rentan Rugi

Magelang, Gatra.com - Usaha sablon kaus dan percetakan bergairah pada masa penyelenggaraan pemilihan kepala daerah. Omzetnya bisa mencapai ratusan juta rupiah.

Jumlah permintaan pernak-pernik kampanye dari mulai kaus, stiker, poster, hingga spanduk biasanya meningkat menjelang penyelenggaraan Pilkada. Tapi jika tak berhati-hati, usaha percetakan rentan menderita kerugian.

Ahmad Arifin, pemilik usaha konveksi dan printing Ipang Production mengaku sudah cukup merasakan manis-getirnya ikut beradu peruntungan memanfaatkan moment Pemilu.

Order barang kebutuhan kampanye membludak menjelang Pemilu. Kalau semua order mau diambil, kerja lembur 24 jam rasanya enggak cukup,” kata Ahmad Arifin saat ditemui di tempat usahanya di Muntilan, Magelang, Kamis (30/1).

Menurut Ahmad Arifin, pengusaha sablon dan printing harus cerdik memilah pesanan agar tidak merugi. Sebab banyak usaha sablon gulung tikar karena ditinggal lari para pemesan.

Sebagai tanda jadi, pemesan biasanya baru membayar uang muka separo dari keseluruhan biaya produksi. Sisanya akan dibayar setelah seluruh barang diterima pemesan.

“Pelunasan ini yang biasanya macet. Barang sudah terlanjur dikirim, pembayaran uang sisanya ditinggal kabur. Banyak temen-temen saya bangkrut karena ambil order-an partai atau caleg,” ujar Ahmad Arifin.

Lelaki berusia 37 tahun kelahiran Kulonprogo ini berbagi tips agar terhindar dari modus “tabrak lari” para klien nakal. Khusus untuk barang kampanye, Ipang Production membuat perjanjian hanya akan mengerjakan pesanan sesuai jumlah uang muka.

Kesepakatan ini hanya berlaku khusus untuk pemesanan kebutuhan kampanye. “Harus ekstra hati-hati melayani pesanan untuk kebutuhan Pemilu. Kadang enggak jelas juga penanggung jawabnya. Apalagi kalau orang yang diusungnya kalah,” katanya.

Peluang menggarap barang pesanan kampanye ada pada jumlanya yang banyak. Rata-rata pemesanan untuk kebutuhan pemilu sekitar 50 ribu kaus.

Meski demikian, menurut Ahmad Arifin jumlah itu tidak sesuai dengan waktu dan jumlah tenaga kerja yang dikerahkan. Sebab, pemesan biasanya mencari harga beli paling murah sekitar Rp12.000 per kaos, dengan keuntungan berkisar Rp2.000.

Ipang Production saat ini memilih berkonsentrasi melayani pesanan umum seperti dari komunitas-komunitas dan penyelenggaran event. Dari usahanya, Ahmad Arifin mengaku mampu meraup omzet sekitar Rp100 juta hingga Rp150 juta setiap bulan.

Pelanggan dari kalangan umum ini justru bisa memberikan pemasukan yang lebih pasti. Tidak hanya sablon kaus dan bordir, Ipang Production juga melayani jasa printing dan cetak undangan.

“Pelanggan kami selain dari penyelenggara event, paling sering justru dari kelompok ibu-ibu arisan atau yang biasa kumpul menunggu anak di sekolah. Itu setahun bisa sampai lima kali order gonta-ganti desain kaus seragam,” tambahnya.

647